Selasa 05 Mar 2019 18:39 WIB

BNN Sebut Kasus Andi Arief Bisa Naik ke Penyidikan

Andi Arief masih berhak mendapatkan hak rehabilitasi.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Andi Arief
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Andi Arief

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Narkotika Nasional (BNN) telah melakukan asessment medis terhadap Andi Arief (AA). Saat ini BNN masih akan melakukan asessment lanjutan terkait tindak pidana sendiri.

Asessment untuk memberikan kesempatan pada yang bersangkutan (AA) apa dia tersangka atau sekadar pengguna, untuk mendapatkan haknya untuk direhabilitasi,” kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari di BNN, Jakarta Timur, Selasa (5/3).

Baca Juga

Menurut Arman, apabila penyidik (polri) menemukan cukup bukti maka kasus tersebut dapat ditingkatkan ke penyidikan. Untuk menemukan status tersebut kata dia, penyidik mempunyai waktu enam hari dalam melakukan penelusuran terhadap kasus Andi Arief dan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan.

“Penyidik (polri) punya waktu 2x3 hari jadi enam hari mereka bisa menentukan apakah yangbersangkutan cukup bukti dan saksi untuk dinaikkan ke tingkat penyidikan. Kalau sudah cukup waktunya, maka mereka akan menentukan,” jelas Arman.

Arman melanjutkan apabila kemudian status Andi Arief naik menjadi tersangka maka Andi Arief pun tetap memiliki hak untuk direhabilitasi. Sebaliknya, apabila penyidik tidak mendapatkan cukup bukti maka berdasarkan hasil asessment maka Andi Arief pun tetap memilik hak untuk direhabilitasi.  

“Artinya, kalau dia dalam proses hukum, hukum memaksa dia untuk melakukan proses itu. Tapi kalau dia tidak dalam proses hukum maka dia secara sukarela bisa mendapatkan rehabilitasi,” jelasnya.

Seperti diketahui dari bukti yang ditemukan lanjut Arman, bahwa polisi mendapatkan alat hisab sabu dan bekas pembakaran. Karena memang menurutnya untuk menggunakan narkotika jenis sabu tersebut ada cara dan teknis sendiri sehingga jejaknya bisa ditemukan kendatipun barang bukti tidak ditemukan.

“Jadi ini memberikan indikasi bahwa yang bersangkutan menggunakan Methamphetamine atau sabu, kalau (narkoba) jenis lain tidak perlu peralatan seperti itu. Ekstasi misalnya cukup ditelan aja. Kalau misalnya heroin, kalau disuntikkan penyidik akan menemukan alat suntik, tapi yang temukan di sana adalah bong, korek, dan bekas bakaran,” jelasnya.

Kendatipun seandainya barang bukti dibuang dalam kloset kata Arman, sebenarnya penyidik bisa menemukan. Karena saat ini alat dan perkembangan teknologi sudah canggih untuk bisa mendeteksi apabila ditemukan bukti adanya narkoba yang dibuang.

“Kan teknologi sudah makin canggih,” kata dia.

Namun informasi yang beredar bahwa barang bukti sabu tersebut memang masih belum bisa didapatkan penyidik polri. Sehingga kata Arman, maka penyidik akan melakukan sesuai prosedur hukum sebagaimana diatur dalam UU Nomor 35 tentang narkotika dan SOP yang mengatur perihal tidak ditemukannya barang bukti.

“Kalau yang tertangkap tidak ada material atau barang bukti bersama dia namun hasil pemeriksaan urin, darah, atau rambut (positif), maka dia akan diberikan kesempatan untuk menjalani rehabilitasi. Tapi kalau misalnya ditemukan barang bukti yang cukup dan yang bersangkutan terindikasi sebagai pengedar atau bahkan terlibat dalam jaringan sindikat maka akan dilakukan penyidikan hingga pengadilan,” kata dia.

Dan saat ini terangnya, BNN masih melakukan asessment untuk menelusuri hal tersebut. Termasuk mengurai sumber barang haram yang selama ini digunakan Andi Arief hingga akhirnya terungkap. 

“Tentu itu salah satu tugas penyelidik untuk mengurai sumber barang-barang hingga sampai ke yang bersangkutan,” kata dia.

Saat ditanyakan apakah ada nama lain selain Andi Arief yang diajukan penyidik polri. Mengingat perihal foto yang menyebar bahwa Andi Arief tertangkap bersama seorang perempuan.

“Belum, belum (ada nama lain). Ini namanya pertanya menjebak,” ujar Arman sambil berlalu

Sebelumnya Kepala BNN Komjen Heru Winarko mengatakan bahwa penyelidikan awal tetap ada pada kepolisian. BNN kata dia, hanya melakukan asessment terhadap Andi Arief dan menelusuri sejauh mana tingkat ketergantungan Andi Arief terhadap sabu-sabu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement