Ahad 03 Mar 2019 07:42 WIB

Ustaz Yusuf Mansyur Ceritakan Sisi Keislaman Jokowi

Yusuf Mansyur menilai keislaman Jokowi murni, bukan pencitraan.

Red: Nur Aini
Ustaz Yusuf Mansyur
Foto: Republika / Darmawan
Ustaz Yusuf Mansyur

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ustaz kondang H Yusuf Mansyur menceritakan hasil penelitian pribadinya bahwa ke-Islaman calon presiden Joko Widodo yang selama ini diketahuinya adalah murni dari pribadi yang taat beragama, bukan pencitraan di ruang publik.

"Saya sudah sering menyampaikan dalam banyak kesempatan, bagaimana Pak Jokowi tetap menjaga shalat dan puasa Senin-Kamis di tengah kesibukannya," kata Yusuf Mansyur saat menyampaikan ceramah dalam Diskusi Publik dan Pembekalan Relawan Pemenangan 01 se-Jawa Barat, di Bandung, Sabtu (2/3), seperti dikutip melalui siaran pers yang diterima Ahad (3/3).

Baca Juga

Diskusi Publik dan Pembekalan Relawan Pemenangan 01 di Jabar,  adalah kerja sama JokMa Jawa Barat dan Jaringan Alumni Mesir Indonesia (JAMI) ini, dihadiri para narasumber antara lain, Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan OKI Alwi Shihab yang sekaligus Dewan Penasehat JAMI, dan Pendiri Rumah Perubahan Prof Rhenald Kasali.

Menurut Ustadz Yusuf Mansyur, penuturan ihwal ke-Islaman Joko Widodo juga banyak disampaikan orang-orang terdekatnya, termasuk sejumlah menteri di Kabinet Kerja, di antaranya testimoni Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan sang istri.

"Keduanya adalah teman dekat saya dan bercerita suatu ketika Jokowi malah pernah menyarankan menunaikan shalat hajat kepada Imam Nahrawi dan sang istri agar keinginan mereka terkabul. Kurang religius apalagi sosok presiden seperti beliau," kata dia.

Dalam penilaian Ustaz Mansyur, sebagai pemimpin ada contoh keteladanan dari sosok Jokowi yang patut ditiru. Jokowi merupakan sosok yang memberikan harapan dalam kapasitasnya sebagai kepala negara sekaligus pemimpin keluarga yang sukses.

Dalam konsepsi Islam, kata dia, pemimpin memang sepatutnya menghadirkan harapan bagi rakyatnya. Ini sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi Musa AS.

Di saat genting ketika Musa AS dikejar bala tentara Fira'un dan di saat yang sama, tak ada lagi tempat berlari karena di hadapannya adalah Laut Merah, Nabi Musa justru tampil tegar dan memberikan harapan kepada umatnya.

"Apa kata Nabi Musa AS? Beliau dengan yakin menjawab, "Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku," cerita Ustadz YM mengutip surat Asy-Syu'araa' ayat ke-62.

Yusuf Mansyur yang akrab disapa Ustaz YM ini pun mengajak masyarakat meneladani kebaikan-kebaikan para pemimpin tak terkecuali Presiden Jokowi. Ustaz YM menilai Jokowi memiliki spirit kenabian yang layak ditiru.

"Jika beliau memiliki spirit Nabi Musa ikuti, jika beliau miliki spirit Nabi Adam ikuti, jika beliau miliki spirit Nabi Muhammad SAW ikuti," kata dia sembari berpesan agar bangsa Indonesia menghargai siapapun pemimpinnya serta tak mudah menghujat dan menyematkan fitnah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement