Jumat 01 Mar 2019 00:30 WIB

Pemadaman Listrik Siang dan Malam Susahkan Warga Lampung

Mati lampu di Lampung juga terjadi di luar beban puncak.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas melakukan monitoring di area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Unit 3 dan 4, Tanggamus, Lampung.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas melakukan monitoring di area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Unit 3 dan 4, Tanggamus, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Pemadaman aliran listrik secara bergilir di wilayah Provinsi Lampung terjadi pada malam dan siang hari. Tak hanya waktu beban puncak pemakaian daya listrik (pukul 18.00 sampai 21.00) tetapi juga terjadi pada waktu di luar waktu beban puncak tersebut.

“Kata PLN mati lampu hanya waktu beban puncak. Tapi, buktinya siang hari pukul sepuluh pagi mati lampu juga, gak kenal waktu jadi sudah terbiasa,” kata Hidayat (48 tahun), warga Tanjung Senang, Bandar Lampung, Kamis (28/2).

Baca Juga

Pegawai swasta tersebut mengeluh tidak bisa bekerja di kantornya pada Kamis (28/2) pagi hingga petang, lantaran listrik ta menyala mulai pukul 10.00 dan baru hidup normal pada pukul 14.30 WIB. Menurut dia, seharusnya PLN mengabarkan kepada pelanggan kalau mau mati lampu di luar waktu beban puncak.

Yani, ibu rumah tangga warga Natar, Kabupaten Lampung Selatan, juga mengeluhkan pemadaman listrik bergilir ternyata kenyataannya tidak bergilir. Buktinya di tempatnya,  listrik pada malam hari, besok siangnya padam lagi. “Siang sudah mati lampu, malam masih mati lagi di sini,” kata ibu satu anak tersebut.

Pemadaman listrik durasi sekira empat setengah jam pada Kamis di ujung bulan Februari 2019 ini telah menyusahkan masyarakat. Banyak ATM dan SPBU tutup, kasir pasar swalayan terganggu untuk pengecekan harga, usaha foto copy terhenti, dan juga layanan publik terhenti karena gangguan jaringan telekomunikasi yang hilang sinyal.

Padahal pemadaman listrik bergilir sudah tidak terjadi lagi sejak awal  2018, terkait dengan pasokan daya dari pembangkit jaringan Sumbagsel normal. Saat ini, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mengalami penambahan defisit daya dari 60 megawatt (MW) menjadi 189 MW.

Defisit tersebut karena pasokan daya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Tarahan dan Bandar Lampung berkurang lantaran pasokan gas kurang. Sebelumnya, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Way Besai di Kabupaten Lampung Utara terhenti, karena longsor dan air waduk dipenuhi sampah.

Dua PLTMG yang memasok daya menggunakan bahan bakar gas yakni PLTMG Sutami, PLTMG New Tarahan, dan PLTMG Mobile Power Plant (MPP) Tarahan. Pelaksana Tugas Manajer Komunikasi PT PLN UID Lampung Junarwin mengatakan, kondisi demikian menyebabkan pasokan listrik di Lampung saat ini mengalami pertambahan jumlah defisit daya menjadi 189 MW.

Menurut Junarwin, dengan sangat terpaksa PLN UID Lampung melakukan pengurangan beban dan hal ini untuk menghindari agar tidak terjadinya pemadaman yang meluas aibat defisit daya tersebut. PLTMG Sutami, PLTMG New Tarahan, dan PLTMG Mobile Power Plan (MPP) Tarahan merupakan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas sebagai bahan baku utama pembangkit.

PLN UID Lampung mengupayakan percepatan penormalan pasokan gas ke PLTMG tersebut, dan mengoptimalkan pembangkit-pembangkit yang lainnya untuk mendukung pasokan daya listrik di wilayah Lampung. Ia mengatakan, atas ketidaknyamanan tersebut, manajemen PLN UID Lampung memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan.

PLTA Way Besai di Kabupaten Lampung Utara, mengalami penonaktifan, setelah longsor melanda waduk tersebut, yang menimbulkan sampah memasuki mesin pembangkit. Dampaknya, terjadi pemadaman listrik bergilir pada waktu beban puncak pada ejak Jumat (22/2).

PT PLN UID Lampung menyatakan PLTA Way Besai dinonaktifkan. Penghentian operasional PLTA Way Besai tersebut, karena terjadi longsor di lingkungan pembangkit. Menurut Pelaksana Tugas Manajer Komunikasi PT PLN UID Lampung Junarwin, tanah longsor di sekitar pembangkit PLTA banyak sampah masuk wilayah pembangkit dan menyebabkan air bendungan yang mengalir kotor dan keruh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement