Kamis 03 Mar 2016 16:54 WIB

'Untuk Apa Pak Jokowi Datang, Kalau Listrik Tetap Padam'

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham
Tampak sebuah toko tengah mengalami pemadaman listrik.
Foto: ardinbali.org
Tampak sebuah toko tengah mengalami pemadaman listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kekesalan warga di wilayah Lampung sudah memuncak pada PLN yang terus memadamkan aliran listrik. Dalam sehari, bisa tiga sampai empat kali listrik dipadamkan dengan lama empat jam.

Kekecewaan dengan kinerja dan manajemen PLN membuat warga antipati dengan BUMN tersebut. "Untuk apa Pak Jokowi datang terus ke Lampung, kalau listrik di rumah warga setiap hari padam. Mestinya PLN malu,” kata seorang warga di Perum Beringin Raya, Kemiling, Bandar Lampung, Kamis (3/3).

 

Ungkapan kekesalan bapak tiga anak ini cukup beralasan. Pemadaman listrik di wilayah Lampung dan terutama di dalam Kota Bandar Lampung tidak berubah sejak pertengahan tahun lalu. Warga kota harus merelakan waktunya untuk bergelap-gelapan pada malam hari dan tidak bisa bekerja pada siang hari.

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi singgah di Bandar Lampung meninjau proyek jalan tol Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140,4 kilometer. Itu adalah kunjungan ketiga  Jokowi. Bahkan, wartawan sempat menanyakan upaya pemerintah mengatasi krisis daya listrik di Lampung, yang harus mengalami pemadaman listrik secara terus menerus.

 

Hasan, warga Segalamider menyatakan, pemadaman listrik sampai sekarang bukan lagi seperti minum obat tiga kali sehari. Akan tetapi, ungkap dia, mati lampu seperti anak kecil mengemil makanan. “Mati lampu sekarang seperti anak ngemil makanan tidak tentu, tiba-tiba mati lampu. Lagian pula matinya lama sekali sampai empat jam,” kata bapak yang bekerja di swasta itu.

 

Ia mengatakan, seharusnya PLN Distribusi Lampung malu dengan pelanggan atau masyarakat yang membayar tepat waktu rekening listrik dan bila telat didenda atau dicabut. Tapi, sekarang kenyataannya PLN seenaknya memadamkan aliran listrik ke pelanggan tanpa ada pemberitahuan dan kompensasi apapun.

 

Setiap kali terjadi pemadaman, kekecewaan dan ungkapan tidak sedap tertulis di jaring sosial internet. Bahkan, para pengamat, akademisi, aktivis, termasuk wartawan juga menuliskan kekesalan dan kekecewaan kepada kinerja PLN di Lampung. “Bisa dilihat di media sosial, kalau listrik padam, banyak sekali umpatan warga. Apa PLN tidak malu,” kata Ridwan, aktivitas LSM di Bandar Lampung.

 

PT PLN Distribusi Lampung menyatakan pemadaman listrik di Lampung akan berlanjut pada hari-hari ke depan. Pasalnya, ada perbaikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan Unit 3 yang belum selesai.

 

Manajer Hukum dan Humas PLN Distribusi Lampung, I Ketut Darpa mengatakan, sekarang masih masa pemeliharaan PLTU Tarahan Unit 3. Peralihan mengakibatkan ada kekurangan pasokan daya listrik sekitar 180 megawatt. PLTU Tarahan Unit 3 mengalami ganggung sejak 23 Februari lalu.

 

Menurut dia, perbaikan PLTU tersebut karena ada gangguan pada Pipa Tube. Ia berharap pada beberapa hari ke depan atau 15 Maret mendatang sudah normal kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement