Kamis 21 Nov 2019 02:10 WIB

Proyek Kabel Laut di Pulau Pahawang Lampung Mulai Dikerjakan

Kabel laut akan mengalirkan listrik di Provinsi Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas PLN memeriksa jaringan listrik. (ilustrasi)
Foto: PLN
Petugas PLN memeriksa jaringan listrik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Proyek pemasangan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) mulai berjalan di Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Rabu (20/11). Diharapkan, proyek tersebut rasio desa berlistrik di Lampung tahun depan mencapai 100 persen.

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengatakan terpasangnya SKLTM Pulau Pahawang rasio desa berlistrik di Provinsi Lampung optimistis mencapai 100 persen. 

Baca Juga

“Pada 2019 ini rasio tersebut telah tercapai 98,56 persen,” kata Arinal Djunaidi pada ground breaking SKLTM di Dusun Kalangan, Desa Pahawang, Pesawaran, Lampung, Rabu (20/11).  

Menurut Gubernur, ground breaking SKLTM ini merupakan sinergi bersama PT PLN dalam mewujudkan Lampung Terang Berjaya. Ia mengatakan masih ada sekitar 60 desa yang belum teraliri listrik. Pada 2019 sudah terselesaikan 40 desa, termasuk Dusun Kalangan dan Pulau Pahawang Induk. 

“Dalam waktu dekat akan menambah daya listrik, sehingga pada 2020 sudah tidak ada lagi desa yang tidak teraliri listrik," ujar Arinal, yang pernah menjabat sekdaprov Lampung. 

Dia mengatakan, Pahawang merupakan kebanggaan provinsi dari sisi pariwisata Lampung. Sebagai destinasi wisata, ke depan wilayah tersebut menjadi salah satu ikon pariwisata Lampung, setelah daerah tersebut desa-desanya teraliri listrik PLN. 

Pemerintah akan terus mendorong percepatan berbagai pembangunan infrastruktur kelistrikan di Provinsi Lampung, salah satunya dengan menambah energi PLTU yang telah disetujui dan akan terselesaikan dalam waktu 1-2 tahun.

Pemprov Lampung dalam waktu dekat, juga akan membangun dermaga kecil di wilayah Pahawang. Pengembangan kawasan destinasi wisata tersebut akan mendukung terlaksananya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menuju Dusun Kalangan.

Executive Vice President (EVP) Pengembangan Regional Sumatra PT PLN (Persero), Budi Pangestu, mengatakan pada kisaran empat tahun lalu, kondisi kelistrikan di Pulau Sumatra dan terkhusus di Lampung masih banyak kekurangan dan mengalami defisit daya. 

"Sekarang kita sudah mempunyai cadangan daya sekitar 6-10 persen. Tentunya ini akan terus didorong, dan paling tidak cadangan kita dapat diangka 30 persen," jelas Budi. 

Budi menjelaskan, saat ini terdapat 385 desa di Sumatea yang belum mendapat listrik dari PLN. Untuk masyarakat Pahawang yang sampai saat ini masih menggunakan mesin generator, setelah SKLMT selesai listrik di Pahawang akan teraliri. 

Pembangunan SKLTM Pahawang ini sepanjang 1,8 kilometer terdiri dari empat tahap, yaitu produksi dan pengiriman kabel, penggelaran SKLTM, kontruksi jaringan darat, dan pengoperasian. Targenya, akhir tahun atau awal Januari 2020 proyek pembangunan SKLTM kelar.  

Menurut dia, pembangunan SKLTM ini memiliki manfaat dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya tarik investor untuk berinvestasi, ikut serta memperbaiki infrastruktur di daerah pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan daerah. 

Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, mengapresiasi pemprov dan PT PLN dengan dimulainya pembangunan SKLTM tersebut. Masuknya aliran listrik di Pulau Pahawang sudah menjadi dambaan warga yang bermukim di pulau tersebut.  

“Dengan masuknya listrik ke Pahawang, akan menjadikan Pulau Pahawang sebagai destinasi wisata bahari andaIan Kabupaten Pesawaran khususnya dan Provinsl Lampung pada umumnya," ujarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement