REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menekankan pentingnya peningkatan skill atau kemampuan tenaga kerja Indonesia. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia, yakni banyak masyarakat berpenghasilan rendah juga karena kurangnya kemampuan.
"Kita banyak mengalami masalah-masalah ke luar negeri yang dikirim, tenaga kerja yang skill rendah sehingga pendapatannya juga rendah. Sebaliknya di dalam negeri kadang-kadang untuk suatu kerjaan yang skil kita masih butuh tenaga dari luar," kata JK saat menghadiri acara ulang tahun Yayasan Tenaga Kerja Indonesia ke-50 di Gedung Pusat Pembinaan Sumber Daya Manusia, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (26/2).
Ia mengatakan peningkatan skill untuk meningkatkan kemajuan bangsa Indonesia dalam industri, ekonomi maupun penguasaan teknologi. Menurut JK, tanpa peningkatan skill tenaga kerja maupun penguasaan tersebut, mustahil negara mencapai suatu kemajuan.
"Apapun negaranya selalu yang sangat penting tingkat skil atau kemampuan daripada bangsa itu untuk mengembangkan baik industri, ekonomi dan juga teknologi dari bangsa itu," ujar JK.
Karena itu, ia meminta YTKI sebagai yayasan yang bergerak di bidang pembinaan Sumber Daya Manusia untuk mendorong peningkatan kemampuan para tenaga kerja Indonesia. "Segala upaya untuk kemajuan bangsa terjadi apabila kita memberikan suatu sumbangan dalam pelatihan, pengetahuan, untuk skill bangsa kita. Kita harap YTKI tentu dapat menjadi pusat pelatihan yang baik," kata JK.
Terlebih, pada era Revolusi Industri 4.0 yang mengharuskan adanya kemampuan skill dari bangsa Indonesia. Ia menambahkan, berbagai negara di dunia saat ini tengah berlomba dalam penguasaan teknologi, dan tidak lagi seperti Indonesia yang masih berbicara bagaimana mempekerjakan pekerja sebanyak-banyaknya.
"Pada masa datang semua tentu akan berubah, industri akan efisien,tentu hanya dapat dilaksanakan dengan tenaga kerja yang punya skill dan pengetahuan dan penguasaan teknologi," kata JK.
Ia melanjutkan, Presiden Jokowi juga telah mengatakan peningkatan SDM tenaga kerja di Indonesia juga menjadi prioritas selanjutnya setelah infrastruktur. "Presiden Jokowi katakan apabila ini pemerintah berlangsung tahun pertama, adalah peningkatan sumber daya manusia, karena walaupun kita mempunyai infrastruktur yang baik tapi tanpa sumber daya manusia yang baik, (tidak bisa) untuk memakai sistem transportasi itu atau ide ide tentang industri," ujar JK.