REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pendonor darah idealnya dua persen dari total jumlah penduduk. Dengan demikian, donor darah dapat sempurna.
"Donor darah baru sempunah jika kita bisa dapatkan dua persen dari total penduduk, jadi kalau penduduk Indonesia 260 juta harus disiapkan dua persen atau lima juta kantong darah," kata JK ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) dalam sambutannya sebelum melantik pengurus PMI Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara di Makassar, Ahad (24/2).
Dia mengatakan, kebutuhan darah itu dapat terpenuhi karena adanya bantuan para donor dan relawan PMI di lapangan. Para relawan itu bekerja secara sukarela dan imbalannya hanya Tuhan yang mengetahui.
Menurut JK, pentingnya donor darahnya yang diistilahkan setetes darah akan memberikan kehidupan bagi kemanusiaan. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya misi kemanusiaan tersebut.
"Pentingnya darah ini menggabarkan pada kita bahwa sehebat apapun ilmu pengetahuan, sehebat apapun professor belum dapat menciptakan darah. Disinilah pentingnya saling menolong, hubungan manusia dengan manusia," katanya.
Selain menjadi pendonor darah untuk misi kemanusian, kata dia, untuk penanganan kebencanaan di Indonesia memiliki enam gudang logistik. Gudang itu berlokasi di Banten, Semarang, Surabaya, |Bandung, Gresik dan Makassar.
Menurut JK, Indonesia memang penuh dengan kebencanaan dibalik sumber daya alam yang juga kaya. Hal itu terbukti dalam lima bulan terakhir, terjadi bencana alam berupa gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB), tsunami di Sulteng dan Banten, juga longsor di sejumlah daerah di Jawa.
Karena itu, lanjut dia, dibutuhkan kesiapsiagaan di lapangan dan peran PMI, termasuk para relawannya sudah menjalankan itu sebagai tugas pokok dan tugas rutinnya.