REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Suasana di sekitar Masjid Agung Semarang di lingkungan Kauman, Kota Semarang, Jawa Tengah, berlangsung normal, Jumat (15/2). Warga yang yang setiap hari melaksanakan aktivitas di kawasan ini juga tampak larut dalam rutinitas mereka.
Mulai dari para pedagang kaki lima (PKL) maupun pekerja proyek revitalisasi Pasar Yaik yang berlokasi tepat di depan Masjid Agung Semarang atau masjid Kauman ini. Tak ada penjagaan ketat aparat kepolisian setempat, baik mulut Jalan H Agus Salim hingga Jalan Kauman, Semarang.
Kalaupun tampak ada petugas polisi, hanya mengatur kelancaran arus lalu lintas di kawasan persimpangan Jalan Agus Salim maupun Jalan Kauman di depan masjid. Namun, akses masuk menuju masjid, tepatnya di Jalan Kauman sudah terpasang portal pembatas sebagian. Sehingga, lalu lintas yang akan masuk menuju jalan ini harus bergantian.
Salah seorang warga, Sabar (53), penutupan ini merupakan hal yang lumrah dilakukan, khususnya setiap menjelang pelaksanaan shalat Jumat. Pun demikian tak tampak satu pun atribut partai politik yang terpasang di kawasan lingkungan sekitar masjid tersebut.
"Biasanya, pukul 11.00 WIB sudah ditutup sebagian karena jamaah shalat Jumat biasanya juga meluber hingga Jalan Kauman," katanya.
Sebelumnya, Masjid Kauman Semarang ini menjadi pusat perhatian menyusul adanya keberatan dari pihak pengurus masjid atas rencana shalat Jumat capres Prabowo Subiabto. Kendati begitu, juru bicara BPN Prabowo-Sandi Jawa Tengah menegaskan, Prabowo tetap akan menunaikan shalat Jumat di masjid ini.
Sementara itu, di halaman Masjid Kauman juga tidak tampak penyambutan khusus untuk Prabowo. Sementara, sejumlah jamaah yang akan menunaikan shalat Jumat di masjid ini juga mulai berdatangan hingga berita ini ditulis.