Rabu 13 Feb 2019 01:07 WIB

Ratusan Mahasiswa dan Santri di Cirebon Deklarasi Anti-Hoax

Semua kalangan diminta agar mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Warga membubuhkan cap tangan saat aksi Kick Out Hoax di Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/1).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warga membubuhkan cap tangan saat aksi Kick Out Hoax di Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia (Gema Indonesia) menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Balaikota dan Gedung DPRD Kota Cirebon, Selasa (12/2). Dalam aksinya, mereka mendeklarasikan Pemilu damai dan antihoax.

Aksi diawali dengan orasi di Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon. Selanjutnya, massa yang terdiri dari elemen pemuda, mahasiswa dan santri itu berjalan kaki menuju Balaikota Cirebon dan Gedung DPRD Kota Cirebon, yang berjarak sekitar 100 meter dari alun-alun.

Koordinator aksi, Yudi Aryanto, menyatakan, melalui aksi tersebut, pihaknya mengingatkan semua kalangan agar mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. Aksi itupun dilakukan sebagai wujud kekhawatiran maraknya fenomena saling memfitnah dan penyebaran informasi hoax, terutama di media sosial.

‘’Kalau terus dibiarkan, kondisi itu berpotensi memecah  belah persatuan dan kesatuan bangsa,’’ kata Yudi.

Khusus kepada kedua pasangan capres, massa juga menyerukan agar mengedepankan kesantuan, kepatutan dan akhlak mulia. Kedua pasangan itupun diminta menjauhkan diri dari praktik politik kotor, seperti kampanye hitam, provokasi, intimidasi, ujaran kebencian, hoax, fitnah dan politik SARA.

Yudi menambahkan, Pileg dan Pilpres merupakan hajat dan pesta demokrasi rakyat Indonesia. Karenanya, para elit politik dan peserta Pemilu 2019 harus senantiasa mengedepankan kebersamaan dan persaudaraan.Sedangkan kepada penyelenggaraan Pemilu, massa meminta agar tetap berkomitmen menyelenggarakan Pemilu yang bersih.

Aksi damai itu diakhiri dengan penandatanganan petisi menolak hoax dan provokasi. Penandatanganan dilakukan oleh ratusan massa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement