REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno harus menunggu dua jam di Bandara Kulanamu Medan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, Ahad (3/2). Dari Lhokseumawe Aceh Utara, tidak ada pesawat langsung menuju Jakarta, hingga harus transit di Medan selama dua jam. Sandi tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati kuliner yang dijajakan di Bandara Kualanamu.
Sandiga, memilih makan di Bakso Lapangan Tembak Senayan milik Widyanto. Menurut Sandi ini adalah contoh makanan khas Indonesia yang mampu naik kelas. Sandi yang mengenal sang pemilik, tahu betul perjuangannya.
“Saya pernah mendengar ceritanya langsung dari si pemilik, bagaimana Lapangan Bakso Tembak Senayan merintis dari bawah hingga kini menjadi salah satu waralaba yang diburu para pengusaha yang tertarik memulai usaha kuliner,” terang Sandiaga dalam siaran persnya.
Menurut Sandiaga, ini menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang ingin memulai usaha. Yakni tidak gampang menyerah dan terus menjakankan filosofi 4 as.
Yakni Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas. Sandi menyatakan, sudah seharusnya kuliner lokal ada dan diwajibkan ada di berbagai bandara internasional di Indonesia, juga di berbagai pusat perbelanjaan.
Mantan wakil Gubernur DKI Jakarta memesan bakso istimewa, yakni semangkuk mi berisi bakso berukuran sedang, tahu dan pangsit goreng. Baru satu suap, ajakan berswafoto mulai berdatangan.
Awalnya satu-satu, tapi lama kelamaan makin banyak. Khususnya setelah banyak orang tahu Sandiaga sedang makan. Namun Sandi dengan sabar menerima ajalan foto itu.
Masih ada waktu, Sandi memlih untuk refleksi. “Mumpung masih ada waktu satu jam, mengendurkan urat-urat di kaki,” tutupnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
