Rabu 30 Jan 2019 19:36 WIB

UBSI Yogyakarta Beri Pelatihan Bisnis Rumahan

Pelatihan itu diberikan oleh dosen dan mahasiswa UBSI kepada warga Desa Bawuran.

Dosen dan mahasiswa UBSI Yogyakarta memberikan pelatihan cara membuat keripik daun kelor kepada warga Desa Bawuran.
Foto: Dok UBSI
Dosen dan mahasiswa UBSI Yogyakarta memberikan pelatihan cara membuat keripik daun kelor kepada warga Desa Bawuran.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Perhotelan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Yogyakarta memberikan pelatihan bisnis rumahan bagi warga Desa Bawuran yang terhimpun dalam kelompok masyarakat Pokdawasi (Kelompok Sadar Wisata). Pelatihan yang dikemas dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung di Balai Desa Bawuran, Pleret, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (26/1).

Pada pelatihan kali ini, mahasiswa Prodi Perhotelan UBSI Yogyakarta yang didampingi oleh Emmita dan Yulianto dosen Prodi Perhotelan, membantu warga Desa Bawuran. Mereka  terdiri dari ibu-ibu PKK Dusun Dadap Kulon dan pedagang di kompleks wisata Desa Bawuran, dalam mengelola daun kelor menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi.

Emmita,  dosen pendamping Prodi Perhotelan UBSI Yogyakarta menjelaskan, Desa Bawuran dipilih menjadi tempat pelatihan karena melihat potensi wisata Dusun Dadap Kulon, Bawuran, Pleret, Bantul yang saat ini dalam proses pengembangan.

Emmita menambahkan, salah satu potensi di daerah ini adalah banyaknya pohon kelor hingga disebut dengan Jabal Kelor. Banyaknya pohon kelor tidak berdampak pada peningkatan ekonomi warga sekitar.

“Oleh karenanya,  kami memberikan pelatihan kepada warga sekitar agar bisa manfaatkan daun kelor ini untuk meningkatkan nilai ekonomi warga. Selain itu, kami juga memberikan pelatihan pengolahan produk hasil pertanian, memberikan pelatihan pengemasan produk hasil olahan warga,”  ujar Emmita dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/1).

Diharapkan, lanjut Emmita, setelah mengikuti pelatihan ini warga Desa Bawuran dapat menghasilkan produk keripik daun kelor yang siap untuk dipasarkan.

“Hasil penjualan kripik daun kelor tersebut, diharapkan dapat membantu menaikkan penghasilan setiap keluarga di Desa Bawuran. Tentunya, dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian Desa Bawuran,” ujar Emmita.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement