REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampus Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) merupakan kampus yang berhasil mencetak lulusan berkompeten dalam mengembangkan, mengimplementasikan dan menyebarkan teknologi di bidang ekonomi kreatif sesuai kebutuhan masyarakat. Hal ini membuat kampus UBSI lolos sebagai penerima Program Bantuan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (PSPMI) 2021.
Suparman selaku kepala Badan Penjaminan Mutu dan Akreditasi (BPMA) Universitas BSI menegaskan bahwa, Universitas BSI menjadi salah satu perguruan tinggi yang dipercaya oleh Kemendikbud sebagai penerima PSPMI bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
“Dari 217 perguruan tinggi yang diundang untuk mengirimkan proposal, hanya 54 perguruan tinggi yang berhasil lolos. Salah satunya Kampus Universitas BSI yang bersaing dengan Universitas Binawan, Universitas Pradita dan Universitas Dian Nusantara,” ujarnya dalam rilis, Senin (8/2).
Perguruan tinggi yang berhasil menjadi calon penerima hibah, akan diundang dalam rangka pemantapan pelaksanaan program dan menyepakati alokasi pendanaan hibah tersebut.
“Dana hibah yang ditawarkan sebesar Rp 200 juta untuk universitas/institut dan Rp 150 juta untuk sekolah tinggi. Dana ini akan dialokasikan untuk peningkatan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan implementasi siklus Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP) pada program studi sasaran yang diusulkan,” jelasnya.
Suparman menyebutkan ada tujuh program studi kampus Universitas BSI yang diusulkan, yakni Teknologi Informasi (S1), Rekayasa Perangkat Lunak (S1), Teknik Elektro (S1), Teknik Industri (S1), Akuntansi (S1), Manajemen (S1) dan Ilmu Komunikasi (S1).
“Lolosnya Kampus BSI sebagai kandidat penerima hibah PSPMI menjadi angin segar untuk menjalankan siklus PPEPP lebih baik lagi. Sehingga dapat meningkatkan peringkat akreditasi kampus menjadi baik sekali. Universitas BSI akan terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,” tutup Suparman.