Senin 28 Jan 2019 16:56 WIB

Pertarungan Negara Besar, Venezuela akan Seperti Suriah?

Rusia peringatkan AS agar tak mencampuri urusan dalam negeri orang lain.

Rep: Fergi Nadira, Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Nicolas Maduro
Foto: EPA-EFE/Miguel Gutierrez
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro semakin berada dalam tekanan. AS dan sekutu tak henti-hentinya mencoba mendompleng Nicolas Maduro dari kursi kekuasaan.  Negara Barat bahkan ramai-ramai mendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido. Israel dan Australia pun ikut menyampaikan dukungannya.

Di kawasan Latin, sejumlah negara seperti Brasil, Meksiko, Argentina, Kanada, Cile, Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Panama, dan Paraguay juga ikut memboikot Maduro dan mendukung oposisi. Alasannya serupa, mereka menilai pemilu yang memenangkan Maduro tak sah dan dipenuhi oleh kecurangan.

Beruntung, Maduro masih mendapat dukungan dari beberapa negara besar. Di antaranya seperti Rusia, Cina, Turki dan Iran. Di kawasan Maduro masih didukung oleh Bolivia.

Pertarungan negara besar ini mengingatkan apa yang terjadi di Suriah saat ini. Rusia dan Iran mati-matian membelas Presiden Assad. Sebaliknya AS dan Barat ingin agar Assad jatuh.

Dalam pernyataannya, Rusia mengingatkan AS agar tidak menyampuri urusan dalam negeri orang. "Kami memperingatkan ini, kami yakin (mencampuri urusan negara lain) akan menjadi skenario yang menyebabkan bencana yang akan mengguncang pondasi model pembangunan yang kami lihat di wilayah Amerika Latin," katanya.

Ryabkov menekankan apa pun yang terjadi, Rusia tetap akan mendukung Venezuela. Ia juga menyesalkan sebagian besar Organisasi Negara-negara Amerika terlibat dalam persoalan tersebut dan 'melemparkan bensin ke dalam api yang berkobar'.

Baca juga, Erdogan Bela Maduro, Trump Dukung Oposisi Venezuela.

Pada Rabu (23/1), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengontak Presiden Venezuela Nicolas Maduro.  Presiden Erdogan mendukung kepemimpinan dua periode Maduro setelah pemimpin oposisi Venezuela dari Majelis Nasional menyatakan dirinya sebagai presiden sementara.

photo
Ikustrasi krisis Venezuela.

Sikap Erdogan berbeda dengan Presiden AS Donald Trump yang lebih mengakui oposisi. "Presiden kita menyeru dan memberikan dukungan kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan berkata 'Saudaraku Maduro! Berdirilah tegak, kami Turki berdiri di samping Anda! ’,” ujar Ibrahim Kalin di Twitter.

Turki sejak lama merupakan mitra Venezuela. Dalam pelantikan kepresidenan Maduro pada awal Januari, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay turut hadir dalam pelantikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement