Rabu 16 Jan 2019 18:36 WIB

Pria di Banyumas Tewas tak Lazim di Dalam Mobil

Polisi belum bisa menyimpulkan korban tewas bunuh diri atau dibunuh.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kejadian cukup aneh terkait kasus dugaan bunuh diri terjadi di Banyumas, Rabu (16/1). Seorang warga berinisial TK (39 tahun), warga Desa Kedungwringin Kecamatan Patikraja ditemukan meninggal dalam kondisi gantung diri.

Namun gantung dirinya dilakukan, tergolong tidak lazim. Korban ditemukan gantung di dalam mobil, dengan cara mengikatkan tambang yang menjerat lehernya dengan pegangan tangan di atas pintu bagian depan mobil sebelah kiri.

Terkait kasus ini, pihak kepolisian Polres Banyumas yang melakukan penyelidikan belum bisa menyimpulkan apakah kasus tersebut murni bunuh diri atau bukan.

Kasat Reskrim Polres Banyumas, AKP Gede Yoga Sanjaya, mengaku masih menyelidiki kasus ini untuk memastikan penyebab kematian korban. ''Korban sudah dibawa ke RSU Margono Soekarjo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,'' jelasnya.

Mobil yang berisi penumpang dalam kondisi menggantung itu, ditemukan di pinggir jalan Desa Kemutug Kidul Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas, Rabu (16/1) pagi.

Kepala Desa Kemutug Kidul, Kardi Daryanto, mengaku mengetahui adanya kejadian itu, setelah mendapat laporan dari warganya. ''Setelah mengetahui ada kejadian itu, kami langsung melapor pada pihak kepolisian,'' jelasnya.

Baca juga, Kasus Novel Disebut Sebagai Pembunuhan Berencana.

Mobil dengan jasad TK diketahui adalah Daihatsu Grand Max warna putih dengan nopol B 2342 TZU. Kondisi bagian depan mobil sedikit mengalami kerusakan, karena diperkirakan mobil berhenti setelah menabrak tebing. "Saat ditemukan warga, kondisi korban masih tergantung di jok depan sebelah jok sopir," jelasnya.

Efri (22), seorang mahasiswi warga desa setempat, mengaku sempat mendengar ada suara benturan di jalan depan rumahnya sekitar pukul 02.00. Namun dia tidak terlalu memperhatikan hal itu, karena kondisi sudah malam dan sedang hujan. "Saya baru tahu ada kejadian ini pada pagi hari setelah cukup banyak warga berkerumun di depan rumah,'' jelasnya.

AKP Gede Yoga Sanjaya mengaku masih menyelidiki kasus ini. Meski saat ditemukan korban dalam kondisi menggantung, namun pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

''Kita belum bisa mengambil kesimpulan apakah korban meninggal karena benar-benar gantung diri atau karena pembunuhan yang dibuat seolah-olah gantung diri. Kita masih melakukan penyelidikan,'' katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement