Ahad 06 Jan 2019 14:06 WIB

Sejumlah Proyek Dialihkan Demi Tol Dalam Kota Bandung

Dua proyek flyover dialihkan dari lokasi semula.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).
Foto: Antara
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung berasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun jalan tol dalam kota dari Pasir Koja menuju Jalan Supratman yang dibiayai oleh investor. Dengan adanya rancangan ini, rencana pembangunan sejumlah jalan layang (flyover) harus dialihkan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan ada beberapa flyover yang sedang dibahas bersinggungan dengan rencana tol dalam kota yang akan dibangun. Rencananya tol dalam kota ini akan dibangun dari Pasir Koja melalui Jalan Laswi, Jalan Jakarta, menuju Jalan Supratman.

"Saya sampaikan ada yang bersinggungan tadi ya. Jadi yang tadinya kita akan membuat flyover di dua lokasi yakni Laswi - Gatot Subroto dan Jalan Jakarta-Ahmad Yani," kata Arif di Balau Kota Bandung, Kamis (3/1).

Menurut Arif dua jalan tol tersebut sedianya akan dibangun dengan mengajukan bantuan dari Pemprov Jawa Barat dan hibah dari Korea Selatan. Pihaknya pun sudah membuat detail engineering design (DED) untuk flyover tersebut.

Namun, kata dia, dengan adanya tol dalam kota yang dirancang di jalan yang sama maka pihaknya harus mencari alternatif agar pembangunan flyover tetap bisa dilaksanakan.

 "Karena kita juga kan sudah punya DED dan tidak bisa kita pindahkan seenaknya. Kami minta supaya bisa membantu pemerintah kota dengan underpass. Kalau dari segi kita membuat flyover nanti dia di atasnya lagi flyover itu, itu mereka bilang tidak visible untuk tingginya jalan tol tersebut. Nah makanya saya minta tolonglah bantu kami dengan underpas," tuturnya.

Menurutnya, dua titik tersebut sudah dikaji membutuhkan jalan alrernatif untuk mengurai kemacetan. Jika nantinya bersinggungan dengan tol dalam kota maka bisa dialihkan dengan dijadikan underpass. Namun, pembiayaannya diminta ditanggung oleh investor jalan tol yang akan membangun tol dalam kota tersebut.

"Karena yang ada itu dana flyover orang. Pasti orang mengerti flyover lebih murah dari underpass. Sehingga berani memberikan hibah flyover karena mungkin lebih murah. Underpass mahal," ujarnya.

Dengan begitu, kata dia, hibah dari Korea Selatan bisa dicarikan titik lain. Sebab, Korea Selatan berkomitmen memberikan hibah untuk dua pembangunan flyover, salah satunya yang sudah ditetapkan yakni Jalan Pajajaran - Pasir Kaliki.

Untuk bantuan dari Pemprov Jawa Barat, ia mengatakan pihaknya akan mencari altrernatuf titik lain untuk dibangun flyover. Menurutnya flyover memang menjadi kebutuhan untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement