REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2019 sejumlah kader Partai Amanat Nasional (PAN) memilih mengundurkan diri dari kepengurusan partai. Di antaranya, Bendahara Umum PAN, Nasrullah, juga Ketua DPP PAN, Agung Mozin, memilih untuk mundur dari kepengurusan partai.
Kemudian Sekretaris Dewan Kehormatan Putra Jaya Husin yang memilih nonaktif. Bahkan lima pendiri partai melayangan surat terbuka kepada Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Mereka meminta agar tokoh reformasi itu segera mengundurkan diri dari jabatannya.
Namun Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menganggap bahwa mundurnya sejumlah kader dari kepengurusan merupakan hal yang wajar. Dia menilai situasi tersebut sebagai dinamika pengkaderan.
Di samping itu, kondisi seperti ini juga bisa terjadi partai lain. "Itu hal yang wajar. Ini bukti mau pengkaderan kami berjalan, karena kepengurusan memang harus ada pergantian," ujar Viva saat dikonformasi melalui pesan singkat, Jumat (28/12).
Apalagi, Viva mengatakan, para kader yang mengundurkan diri dari kepengurusan memiliki alasan yang kuat. Selain mereka ingin fokus ke pemilihan legislatif (pileg) ada juga yang ingin fokus ke bisnisnya. Viva mengatakan, mereka hanya mengundurkan diri dari jabatannya bukan mundur sebagai kader partai.
Maka dengan demikian, Viva menegaskan seluruh kader PAN tetap solid dan tidak ada gejolak. Para Kader kompak satu suara dalam pemiliha presiden (Pilpres) 2019, yaitu mendukung dan memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kami tetap optimistis masih solid berjuang bersama untuk Pileg dan Pilpres 2019 nanti," tegas Viva.