Jumat 30 Nov 2018 16:21 WIB

Polda Sarankan Aksi 'Reuni 212 Tandingan' Kapitra Ditunda

Polda telah menerima surat pemberitahuan aksi 'Kontemplasi 212'.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Muhammad Hafil
Kapitra Ampera
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kapitra Ampera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktorat Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya telah menerima surat pemberitahuan kegiatan Forum Silaturahmi yang digagas Kapitra Ampera dan rencananya digelar juga di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Tapi, intelijen menyarankan agar kegiatan tersebut ditunda terlebih dahulu.

“Setelah intelijen ya, kan setelah pemberitahuan ada surat intelijen yang akan masuk, yang akan melihat kira-kira seperti apa. Dan dari intelijen menyarankan kepada panitia untuk ditunda pelaksanaannya,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/11).

Tidak ada alasan lebih lanjut mengapa intelijen menyarankan menunda kegiatan yang digagas Kapitra tersebut. Sebelumnya diberitakan, Kapitra Ampera berencana menggelar 'Kontemplasi 212' untuk menyaingi kegiatan reuni 212 yang akan digelar pada Ahad (2/12) mendatang di Monas, Jakarta Pusat. Mantan pengacara Habib Rizieq Shihab itu mengatakan, kegiatan tersebut digelar karena ia keberatan digelarnya Reuni 212.

Kapitra mengatakan, aksi akan dimulai pada Sabtu (1/12) setelah shalat Isya hingga Ahad (2/12) pukul 15.00 WIB dihadiri sejumlah pimpinan dan pemilik pondok pesantren untuk memberikan pencerahan kepada umat Islam. Ia melanjutkan, aksi Forum Silaturahmi itu untuk menunjukkan keberatan terhadap aksi Reuni Akbar 212. Kapitra mengaku telah mengajukan surat pemberitahuan aksi tersebut kepada Polri melalui Direktorat Intelkam Polda Metro.

Kapitra menuturkan, Reuni Akbar 212 merupakan wadah milik komunitas umat Islam. Tapi, saat ini dijadikan komunitas bagi suatu kelompok orang yang mendukung pasangan calon presiden tertentu.

Baca juga:

Klaim Polda Metro dalam Kasus Dana Kemah yang Dibantah BPK

Ada Aksi Tandingan Reuni 212? Ini Langkah Polisi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement