Kamis 26 Jun 2025 20:35 WIB

Menteri Karding: Dibandingkan Bekerja di Dalam Negeri, Jauh Lebih Baik di Luar Negeri

Selain pendapatan, bekerja di luar negeri juga menawarkan sejumlah keuntungan lain.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Jumat (14/3/2025).
Foto: BPMI Setpres
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Jumat (14/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Menurutnya, bekerja di luar negeri menawarkan berbagai keuntungan, salah satunya pendapatan yang lebih besar.

"Menurut saya, hari ini adalah pilihan terbaik, mohon maaf dengan segala hormat, (dibandingkan) bekerja di dalam negeri, jauh lebih baik di luar negeri," kata Karding ketika memberi kuliah umum di Universitas Maritim AMNI Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2025).

Baca Juga

Karena berbicara di depan para taruna, Karding memberi contoh jika mereka bekerja sebagai awak kapal di luar negeri. Karding mengungkapkan, mengacu pada ILO Joint Maritime Commission, gaji pelaut terendah pada 2026 adalah sekitar 690 dolar AS atau setara Rp 11,2 juta per bulan. "Ini yang terendah, bukan kapten, bukan chef, bukan mekanik, Rp 11,2 juta, standar internasional," ucapnya.

Jika dibandingkan dengan UMK Semarang yang hanya Rp 3,2 juta, Karding mengatakan, upah yang diperoleh jika bekerja sebagai awak kapal di luar negeri lebih besar. "Anda kalau bekerja di Semarang, harus bekerja 3,5 bulan baru dapat (upah setara) satu bulan sebagai awak kapal dengan jabatan terendah," ujarnya.

"Jadi adik-adik sekalian, masa depan Anda ini cerah asal mau bekerja di luar negeri," tambah Karding.

Dia mengatakan, selain pendapatan, bekerja di luar negeri juga menawarkan sejumlah keuntungan lainnya. "Kita akan ketemu budaya baru, gaya hidup baru, model hidup baru, cara bekerja yang baru. Itu yang disebut transfer of knowledge," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement