Selasa 20 Nov 2018 23:06 WIB

Rayakan Ulang Tahun, Ini Kado yang Diinginkan Risma

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merayakan hari ulang tahun ke-57.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berdiri di dalam panser Anoa seraya meneriakkan yel-yel kemerdekaan saat Parade Surabaya Juang di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (11/11/2018).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berdiri di dalam panser Anoa seraya meneriakkan yel-yel kemerdekaan saat Parade Surabaya Juang di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (11/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merayakan hari ulang tahun ke-57. Risma mengatakan, kado yang sangat diinginkan di hari ulang tahunnya adalah tidak ada lagi masalah di kalangan anak-anak di Kota Surabaya.

"Kado saya adalah agar anak-anak Surabaya tidak lagi ada masalah, tidak ada yang membuat masalah, tidak ada yang terkena masalah jelek. Iya itu aja," katanya di sela-sela syukuran hari ulang tahunnya di Surabaya, Selasa (20/11).

Risma awalnya terkejut, ketika rumah kediamannya tiba-tiba saja sudah siap dengan beberapa hidangan makanan beserta kue tart bertuliskan "Happy Birthday Bu Wali". Bahkan, kue tart itu juga sudah lengkap dengan hiasan foto wali kota bersama cucunya. Ternyata, ini merupakan kejutan kado ulang tahun Risma ke-57, dari para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Risma mengaku lupa jika hari ini merupakan ulang tahun kelahirannya ke-57. Bahkan sebelumnya pukul 07.00 WIB, ia sempat menghadiri sebuah undangan acara pemberangkatan pawai taaruf Milad ke-106 Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya. "Saya lupa malahan kalau ini ulang tahun, aku tidak tahu. Ternyata saya datang, teman-teman sudah datang semua," ujarnya.

Pada kesempatan itu, beberapa pejabat juga tampak hadir untuk memberikan ucapan selamat kepada orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya itu. Mereka terdiri dari Sekretaris Kota, Asisten Sekretaris Kota, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga Camat.

Sebelum dimulainya acara syukuran, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini pun memberikan beberapa pesan dan sambutan kepada para pejabat yang hadir. Ia juga mengucapkan banyak terima kasih, karena selama ini mereka telah banyak membantu membangun Kota Surabaya.

"Mohon maaf kalau aku keras memimpin teman-teman. Karena aku punya mimpi besar untuk Surabaya ini ada di peta dunia," ujarnya.

Menurutnya saat ini Surabaya sudah semakin berkembang dan telah mampu sejajar dengan kota-kota besar di dunia. Namun begitu, ia masih berharap kepada seluruh jajaran OPD Pemkot Surabaya agar terus bersinergi dan berjuang bersama untuk membangun Kota Pahlawan ini.

"Alhamdulillah sudah mulai bisa tampak, dan sekali lagi ini bukan untuk saya. Tapi untuk kota ini (Surabaya)," katanya.

Bahkan ia berharap, ke depannya Surabaya bisa menjadi kota berkembang dan makmur seperti zaman Kerajaan Majapahit dahulu.  "Saya yakin suatu saat Surabaya akan menjadi kota yang luar biasa seperti  zaman Majapahit," ujarnya.

Meski demikian, pesan penting lagi yang disampaikan Risma adalah terkait permasalahan yang dihadapi anak-anak di Surabaya akhir-akhir ini yakni kebiasaan menghirup aroma lem atau dikenal "ngelem".

Dampak setelah menghirup aroma lem yang mengandung zat adiktif berupa "Lysergic Acid Diethylamide" (LSD) ini penggunanya akan merasa seperti mabuk atau "fly" dan akhirnya bisa menimbulkan halusinasi.

Risma mengemukakan biasanya permasalahan anak terjadi karena beberapa faktor di antaranya seperti pengaruh lingkungan, faktor pergaulan dan adanya masalah dengan pihak keluarga. Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah anak, juga harus diimbangi dengan menyelesaikan masalah keluarga. "Saya berharap anak-anak  bisa menjadi lebih baik dan tidak lagi ada yang terkena masalah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement