REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan menjawab terkait sanksi yang akan diberikan kepada maskapai Lion Air, pascaperistiwa terjatuhnya pesawat di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (30/10). Jokowi mengatakan, saat ini yang terpenting adalah mencari korban.
"Saya belum mau membahas itu. Sekarang fokus pada pencairan badan pesawat dan korban terlebih dahulu," katanya di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (30/10).
Jokowi mengatakan proses pencarian terhadap badan pesat dan korban akan dilakukan selama 24 jam. Jadinya, tak ada pembahasan apapun termasuk sanksi kepada maskapai akan hal ini. Karena Pemerintah sedang fokus pada penanganan korban dan keluarganya yang sekarang sedang menunggu kabar dari proses pencarian.
"Intinya, fokus ke pencarian terlebih dahulu. Setelah itu baru ada pembahasan lanjutan," ujarnya.
Begitu juga dengan penyebab pesawat jatuh, Presiden Joko Widodo masih belum mau membahas sebab perlu dicari tahu melalui black box. "Kalau sudah ketemu badan pesawat dan korban serta black box maka baru bisa diumumkan semuanya serta pembahasan selanjutnya," jelasnya.
Seperti diketahui, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang hilang kontak saat diatas perairan Karawang.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pilot sempat meminta kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pesawat tersebut terdata membawa 189 penumpang diantaranya 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA.