Senin 29 Oct 2018 18:01 WIB

Lion Air JT 610 Turun Drastis dengan Kecepatan 700 Km/Jam

Dari data diketahui kecepatan pesawat terus bertambah, tapi ketinggian makin turun.

Rep: Muslim AR/ Red: Bayu Hermawan
Lion Air Boeing 737 MAX 8.
Foto: Boeing
Lion Air Boeing 737 MAX 8.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG --Data Flightradar24.com menunjukan jika pesawat Lion Air JT 610 turun drastis dengan kecepatan 700 km per jam lebih dari ketinggian 5.500 kaki ke 2.800 kaki hanya dalam waktu beberapa detik. Dari data Flightradar24.com mencantumkan kecepatan pesawat yang terus bertambah, tetapi ketinggiannya makin menurun.

Pada pukul 06.30 WIB, kecepatan pesawat 319 knots bertambah menjadi 383 knots hanya dalam waktu kurang dari 60 detik. Ketinggian yang awalnya 5.500 kaki turun drastis menjadi 2.800 kaki. Jika dikonversikan ke kecepatan kilometer per jam, pesawat tersebut menukik tajam dengan kecepatan 700 kilometer per jam dalam waktu kurang dari 60 detik.

Kepala Otoritas Bandara Internasional Soekarno Hatta, Bagus Sanjoyo menjelaskan kronologis sebelum kejadian nahas tersebut. Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu lepas landas dari Terminal 1 pada pukul 06.20 WIB. Menurut keterangan Bagus, permintaan return to base itu dilakukan pilot pada pukul 06.31 WIB atau dua menit sebelum hilang kontak.

"Oleh petugas menara ATC diperbolehkan atau disetujui untuk kembali," kata Bagus saat memberikan keterangan persnya di Ruang VIP Terminal 1 Bandara Soekarno- Hatta, Senin (29/10).

Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dipastikan jatuh. Pihak maskapai Lion Air telah memberikan keterangan resminya melalui Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

"Penerbangan Lion Air  nomor penerbangan JT 610 dengan rute penerbangan Cengkareng menuju Pangkal Pinang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkal Pinang. Setelah 13 menit mengudara, pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”  (sekitar Kerawang)," tulis Danang dalam keterangan resminya yang diterima Republika.co.id, Senin (29/10).

Pesawat tersebut mengangkut penumpang sebanyak 181 penumpang, dengan perincian 124 penumpang dewasa laki-laki, 54 penumpang dewasa perempuan, dua anak-anak, dan satu bayi. Kru pesawat berjumlah tujuh orang. Dua orang penerbang (pilot dan kopilot) serta lima orang kru kabin pesawat. Dalam pesawat tersebut, juga mengangkut tiga pramugari yang tengah melakukan pelatihan dan satu orang teknisi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement