Senin 29 Oct 2018 17:05 WIB

Kiai Ma'ruf Sampaikan Belasungkawa Atas Kecelakaan Lion Air

Kiai Ma'ruf mengatakan, kecelakaan ini harus menjadi pelajaran bagi maskapai lain.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bayu Hermawan
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berpidato saat menghadiri Silaturahim dan Ngopi Bareng di Ballroom Hotel Harris, Malang, Jawa Timur, Senin (29/10/2018).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berpidato saat menghadiri Silaturahim dan Ngopi Bareng di Ballroom Hotel Harris, Malang, Jawa Timur, Senin (29/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Calon wakil presiden (cawapres) Kiai Haji Ma'ruf Amin menyampaikan belasungkawa atas peristiwa terjatuhnya pesawat Lion Air di Tanjung Karawang, Senin (29/10). Belasungkawa ini juga termasuk mewakili para ulama dan kiai se-Malang Raya yang hadir di Hotel Harris, Malang.

"Kami ucapkan belasungkawa, termasuk yang ikut pertemuan ini atas peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air yang (terbang) dari Cengkareng, Jakarta, menuju Pangkal Pinang dan jatuh di Tanjung Karawang," ucap Ma'ruf Amin kepada wartawan seusai silaturahim bersama kiai se-Malang Raya di Hotel Harris, Malang, Senin (29/10).

Ma'ruf mendoakan agar amal dan ibadah para korban diterima Allah SWT. Tak lupa juga untuk keluarga korban agar dapat menerima musibah dengan ikhlas dan sabar. Dia berharap apa yang dialami mereka bisa mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT.

Atas kejadian ini, Ma'ruf juga mengingatkan agar maskapai penerbangan lainnya lebih berhati-hati. Antisipasi perlu dilakukan sebaik mungkin agar terhindar dari kecelakaan yang tak diinginkan. Sebelumnya, juga harus dilakukan pengawasan ketat untuk memastikan tidak ada yang salah dalam maskapai penerbangan.

"Harus ada pengawasan ketat, supervisi harus benar dalam menemukan. Kalau tidak ada sesuatu, silakan berangkat. Kalau ada, ya jangan diberangkatkan, berbahaya," katanya menegaskan.

Seperti diketahui, pesawat tipe B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten, menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S-107 07.16 E.

Pesawat memiliki jadwal berangkat sekitar pukul 06.10 WIB. Sesuai jadwal, pesawat akan tiba di Pangkal Pinang pada pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement