Senin 29 Oct 2018 15:48 WIB

Lion Air Jatuh, RS Polri Sukanto Siapkan 66 Ahli Forensik

RS Polri Kramat Jati siapkan ahli forensik untuk mengautopsi jenazah korban.

20 ambulans disiagakan di pesisir Pantai Tanjung Pakis, Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat  Lion Air JT 610, Senin (29/10).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
20 ambulans disiagakan di pesisir Pantai Tanjung Pakis, Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto Kramat Jati, Jakarta Timur, menyiapkan 66 ahli forensik untuk mengautopsi jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air di Tanjung Karawang. Pesawat Lion JT610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di wilayah perairan Karawang, pada Senin (29/10) pagi.

"Semua (ahli) sudah merapat, ada 66 tenaga forensik yang disiagakan," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Kombes Pol Edi Purnomo saat dihubungi di Jakarta.

Dalam kesempatan itu, ia mengonfirmasi bahwa jenazah korban akan dibawa ke RS Bhayangkara Polri Sukanto Kramat Jati. Meski demikian, hingga berita ditulis belum ada jenazah atau potongan tubuh korban yang dibawa ke RS Polri untuk diperiksa lebih lanjut.

Pesawat Lion Air JT610 berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 6.10 WIB, dijadwalkan tiba di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, pada pukul 7.10 WIB. Pesawat tersebut mengangkut total 189 penumpang, terdiri atas 178 orang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dan enam awak kabin.

Hingga saat ini, regu Badan Pencarian dan Penyelamat Nasional (Basarnas) masih menuju ke lokasi jatuhnya pesawat untuk proses evakuasi.

Baca juga: Lion Air Jatuh, TKN Jokowi-Ma'ruf Sampaikan Belasungkawa

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang hari ini. Hal tersebut disampaikannya di sela kegiatan Our Ocean Conference 2018 di Nusa Dua, Senin (29/10).

"Tadi pagi saya mendapat laporan dari Menteri Perhubungan terkait musibah pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang. Saya langsung memerintahkan Kepala Basarnas dibantu TNI dan Polri untuk segera melakukan operasi pencarian dan pertolongan secepatnya kepada korban," kata Jokowi di Nusa Dua, Senin (29/10).

Presiden ikut merasakan kerisauan mendalam sebagaimana seluruh keluarga korban. Meski demikian, Presiden berharap keluarga korban bisa tenang dan menunggu Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) yang saat ini sedang bekerja keras di lokasi kejadian.

"Saya langsung memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penyelidikan dan segera menyampaikan hasilnya. Sekali lagi, kita masih fokus pencarian dan penyelamatan korban," katanya.

Pesawat Lion Air JT-610 hilang kotak sejak lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 06.10 WIB. Pesawat ini masih baru beroperasi Agustus 2018. Pesawat tersebut sedianya mendarat pukul 07.20 WIB di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, namun hilang kontak dan belakangan diketahui mengalami kecelakaan.

Pesawat ini dikomandoi Capten Bhavye Suneja dengan kopilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement