Rabu 10 Oct 2018 16:42 WIB

Suhu Udara di Wilayah Cirebon Capai 38 Derajat Celcius

Suhu ini karena posisi pergerakan semu matahari menuju wilayah selatan ekuator.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ratna Puspita
Cuaca berawan (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Cuaca berawan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA  -- BMKG Stasiun Jatiwangi Kabupaten Majalengka menyatakan suhu udara Cirebon memasuki pekan kedua Oktober 2018 mencapai suhu maksimum, yakni 38 derajat celsius. Suhu udara maksimum itu terjadi sejak dua hari yang lalu.

“Sejak dua hari terakhir, suhu udara di Cirebon, Indramayu dan Majalengka mencapai 38 derajat celsius. Ini suhu udara maksimum,” ujar Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi Kabupaten Majalengka Ahmad Faa Izyn kepada Republika Rabu (10/10).

Faiz, sapaan Ahmad Faa Izyn, mengatakan suhu udara maksimum akan terjadi hingga tiga hari kedepan. “Setelah itu, tren suhunya  akan menurun,” kata Faiz.

Faiz menjelaskan, pada September hingga Oktober, posisi pergerakan semu matahari sedang menuju wilayah selatan ekuator. Kondisi itulah yang menyebabkan suhu udara menjadi panas.

Faiz mengatakan, meski saat ini suhu udara tinggi, tetapi bukan yang tertinggi yang pernah terjadi. Menurutnya, pada kurun 2000-2018, suhu udara tertinggi di Wilayah Ciayumajakuning tercatat pernah terjadi pada 12 Oktober 2002, di mana suhu udara maksimumnya mencapai 40 derajat celcius.

Kendati demikian, BMKG Jatiwangi mengimbau masyarakat untuk memperbanyak minum dan melindungi diri dari sengatan matahari. Selain itu, masyarakat juga mesti mengenakan pakaian yang membuat tubuh tetap merasa sejuk dan membuat strategi untuk melawan panas.

“Waspadai juga kerawanan terjadinya kebakaran,” kata Faiz.

Memasuki hari ke-11, kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan belum berhasil dipadamkan, Rabu (10/10). Upaya pemadaman di titik api masih terus dilakukan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menyebutkan, pada Selasa (9/10), api di titik Gunung Dulang sudah melewati Blok Sirumi dan mendekati Blok Sigedong dan hutan alam. Selain itu, muncul titik kepulan asap baru di Blok Buyut Desa Pasawahan.

Tim gabungan yang diberangkatkan menuju Blok Buyut langsung bekerja keras untuk memadamkan api. Usaha mereka berhasil sehingga api dapat dipadamkan di hari yang sama.

Dengan demikian, hingga Selasa (9/10) sore, titik api yang terpantau masih menyala ada di Gunung Dulang. Selain itu, di Citiis juga terpantau ada asap tipis. Begitu pula di perbatasan Cileutik dan Blok Buyut, terpantau masih ada kepulan asap di dalam area yang sudah terbakar.

“Upaya pemadaman terus berlanjut. Hingga (Rabu) siang ini, kebakaran belum sepenuhnya padam,” kata Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement