REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengaku tak habis pikir dengan tindakan aktivis Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya di Kota Bandung. Pengakuannya itu nyatanya hanya kebohongan belaka yang kemudian diakui Ratna.
Oded pun mendorong pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus hukum Ratna dengan sebaik-baiknya. Kebohongan Ratna dinilai sudah merugikan kondusivitas bangsa ini terutama Kota Bandung.
"Dan Mang Oded berharap kalau sudah jelas dari pihak berwajib tentang perkembangan kasusnya sudah seperti apa, Saya berharap memang harus terus dituntaskan kasus hukumnya," ujar Oded kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (8/10).
Oded pun berharap kejadian ini tidak kembali terulang oleh siapapun. Sebab banyak pihak yang dirugikan akibat kebohongan yang dilakukan.
Ia mengaku geram dengan kasus Ratna Sarumpaet yang berbohong menyatakan dianiaya di Kota Bandung. Oded pun meminta Ratna Sarumpaet untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di Kota Bandung.
"Dia mengakui (berbohong) seperti itu, bukan hanya di Jakarta, tetapi juga untuk warga kota Bandung harus menyampaikan (maaf), karena locusnya ada di Bandung. Artinya minta maaf kepada warga kota Bandung. Kalau bisa (sampaikan permohonan maaf) di Bandung,"
Menurut Oded, kebohongan Ratna sudah membuat citra negatif kota kembang. Kota Bandung dianggap tidak kondusif karena terjadinya tindakan penganiayaan terhadap dirinya yang ternyata hanya karangan belaka.
Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet mengakui dirinya berbohong terkait penganiayaan oleh orang tak dikenal saat berada di Kota Bandung. Ia mengaku hal itu hanya kebohongannya belaka, padahal dirinya tengah melakukan operasi sedot lemak yang dilakukan di bagian pipi kiri pada waktu yang disebutnya terjadi penganiayaan.