Senin 08 Oct 2018 08:25 WIB

TKN Jokowi-Ma'ruf Bidik 70 Persen Suara di Yogyakarta

TKN akan menggerakan seluruh kekuatan parpol koalisi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf membidik perolehan suara 71 persen di Yogyakarta dalam pilpres 2019. TKN akan menggerakan seluruh kekuatan untuk merealisasikan target tersebut.

"Target kemenangan 71 persen ini dengan memperhitungkan dukungan seluruh parpol pendukung Jokowi-Maruf dan kerjasama dengan relawan serta keberhasilan Pak Jokowi," kata Sekretaris TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Hasto Kristiyanto.

Hasto mengungkapkan, untuk merealisasikan target itu, tim akan menggerakan seluruh kekuatan partai koalisi di wilayah. Dia melanjutkan, kekuatan relawan juga akan dimaksimalkan untuk menjangkau segmen pemilih yang belum menentukan pilihannya.

Menurut Hasto, perolehan suara 70 persen itu merupakan target yang realistis. Dia mengatakan, tim awalnya mematok perolehan dukungan 60 persen. Namun, lanjutnya, target dievaluasi kembali setelah melihat hasil survei elektabilitas.

Survey yang dilakukan SMRC menempatkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 unggul dibandingkan lawan politiknnya. Pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh 60.4 persen suara dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 29.8 persen.

"Pak Jokowi mampu menghadirkan watak pemerintahan yang merakyat," katanya.

Ketua Tim Kampanye Joko Widodo-Maruf Amin di Yogyakarta Bambang Praswanto mengatakan, tim sudah melakukan konsolidasi sejak September lalu hingga kini untuk menyatukan pergerakan. Dia mengungkapkan, seluruh kader terus bergerak menyapa dan menemui rakya

"Target kemenangan Joko Widodo-Maruf Amin ini didukung kerja keras tim kampanye dan seluruh kekuatan yang ada," katanya.

Wakil Ketua TKN KIK Ahmad Rofiq mengatakan, Yogyakarta merupakan pusat tantangan lantaran memiliki keisitimewaan karena budaya dan manusianya yang sebagian kalangan terdidik pendatang. Dia mengatakan, Terkait pola komunikasi ke pemilih atau model kampanye tim akan memberikan informasi yang valid dan berbasis fakta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement