Kamis 04 Oct 2018 20:49 WIB

Basarnas Fokus pada Wilayah dengan Potensi Korban Tinggi

Basarnas fokus pada beberapa wilayah yang berpotensi terdapat banyak korban.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Basarnas bersama TNI dan relawan membawa kantong berisi jenazah korban gempa dan tsunami di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Anggota Basarnas bersama TNI dan relawan membawa kantong berisi jenazah korban gempa dan tsunami di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) memfokuskan diri pada beberapa wilayah yang berpotensi terdapat banyak korban reruntuhan.  Kepala Biro Perencanaan Basarnas Abdul Haris mengatakan, fokus lokasi pencarian penyelamatan korban ada di Roa-roa, Sigi, Balaroa, Petobo, Mamboro, Pantai Talise, Grand Mercure, Mandala Finance, dan Tafiz Jalan Kartini.

Menurutnya, berdasarkan penelitian dalam jangka waktu tujuh hari pascabencana masih ada kemungkinan hidup korban yang tertimbun. Karena itu, ditentukan prioritas lokasi. "Ada beberapa lokasi menjadi prioritas kita. Dalam riset SAR, orang dalam jangka waktu tujuh hari korban masih ada kemungkinan masih hidup. Kita masih terus lakukan operasi pencarian korban," katanya di saat konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (4/10).

Meski begitu, menurutnya pencarian di lokasi lain tetap dilakukan. Hanya saja, pencarian di lokasi lain menggunakan potensi SAR TNI/Polri dan relawan. "Kami koordinasikan potensi SAR lainnya," ucapnya.

Dalam pencarian korban, Haris mengaku kesulitan dengan akses transportasi yang masih terbatas dan minimnya penerangan. Akibatnya, alat berat untuk membantu proses evakuasi sulit dikerahkan. Haris mengatakan, beberapa wilayah memang telah dialiri listrik. Namun, dalam lokasi pencarian Basarnas masih mengandalkan genset untuk penerangan.

"Minimnya penerangan menjadi sulit untuk mencari korban. Memang sudah ada listrik yang masuk, tetapi masih belum optimal," ujarnya.

Meski begitu, ia optimis masih dapat menyelamatkan korban selamat yang kemungkinan masih terjebak dalam reruntuhan bangunan. Karena itu, operasi SAR akan terus dilakukan sesuai prosedur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement