REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno mengaku, sempat syok ketika mendengar pengakuan aktivis Ratna Sarumpaet yang mengaku jika kasus penganiayaan terhadap dirinya adalah bohong. Sandi tidak menyangka orang yang dikaguminya justru telah berbohong kubunya sendiri, bahkan calon presiden yang didukungnya, Prabowo Subianto.
"Tentu saya syok, apalagi saya sama Bu Ratna ini sudah berkali-kali di satu kubu. Saya kenal Bu Ratna sebagai sosok yang memiliki integritas yang tidak perlu kita ragukan, tapi jujur kemarin itu pupus kepercayaan saya kepada beliau," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu, di Posko relawan Jalan Melawai nomor 16, Jakarta Selatan, Kamis (4/10).
Meski demikian, Sandi meminta agar Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM) tidak berlarut-larut dalam masalah kebohongan Ratna Serumpaet yang menimbulkan kegaduhan. Oleh karena itu, pihaknya segera memperbaiki diri untuk memastikan tim selalu menyampaikan hal-hal yang jujur, serta belajar dari kasus ini untuk bangkit.
Selain itu pihaknya juga komitmen untuk menghadirkan pemilihan umum (pemilu) yang menggembirakan. "Saya harap dengan kejadian ini kita bisa belajar untuk ke depannya," katanya.
Sebelumnya, Prabowo meminta maaf kepada rakyat Indonesia karena telah ikut menyuarakan kebohongan yang dilakukan oleh aktivis perempuan, Ratna Serumpaet. Selain itu, Prabowo juga meminta kepada yang bersangkutan untuk mengundurkan diri dari tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Permintaan maaf ini disampaikannya Prabowo dikediamannya didampingi oleh Sandiaga dan juga Amien Rais.
"Saya di sini atas nama pribadi dan sebagai pimpinan tim, kami minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannnya," jelas Ketua Umum Partai Gerindra.
Prabowo mengaku sempat mempercayai cerita yang dibangun oleh Ratna Serumpaet terkait kabar penganiayaan terhadap dirinya. Sehingga dirinya merasa terusik dengan apa yang menimpa Ratna Sarumpaet. Apalagi, dia melihat secara jelas luka di wajahnya. Namun timnya mendapatkan laporan dan cerita dengan versi berbeda, dan yang bersangkutan meminta maaf dan mengakui telah berbohong.
"Saya tidak merasa berbuat salah, tapi saya akui saya grusa-grusu. Tim saya ini baru, baru belajar. Tapi tidak ada alasan kalau kita salah, kita akui salah," ujar Prabowo.