Kamis 04 Oct 2018 16:27 WIB

Wahdah Islamiyah Buka Dapur Umum untuk Korban Gempa Sulteng

Dalam satu hari para relawan Wahdah Islamiyah akan memasak sebanyak tiga kali .

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Dapur umum Wahdah Islamiyah yang melayani korban gempa tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Foto: Dok Wahdah Islamiyah
Dapur umum Wahdah Islamiyah yang melayani korban gempa tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahdah Islamiyah membuka pelayanan dapur umum lapangan (dumlap) di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Dapur umum ini digunakan untuk pelayanan makanan gratis kepada korban gempa bumi dan tsunami.

Relawan Wahdah Islamiyah, Nasruddin mengatakan dapur umum tersebut tepatnya berada di kompleks SDIT Qurrata A’yun, Desa Tinggigede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi. Dapur umum segera dibuka agar warga korban gempa dapat segera mendapatkan makanan. “Insya Allah warga di sini bisa mendapatkan pelayanan makanan gratis, pengobatan gratis dan bantuan lainnya,” terang Nasruddin melalui siaran pers pada Kamis (4/10).

Nasruddin memaparkan, dalam satu hari para relawan Wahdah Islamiyah akan memasak tiga kali untuk makan pagi, siang dan malam. Selama proses memasak, para relawan akan dibantu oleh warga sekitar.

Satu unit dapur umum, Nasruddin mengatakan, dapat memasak ratusan porsi untuk satu kali memasak. Setiap harinya sambung dia, poskonya membutuhkan 100 kilogram beras untuk memenuhi kebutuhan makan korban. “Insya Allah, jika akses jalan semakin membaik, kami berencana akan membuka posko di tempat yang lain,” paparnya.

Membuka posko bantuan penyaluran makanan dan kesehatan tambah Nasruddin, merupakan ikhtiar Lazis Wahdah dalam menyampaikan amanah ummat. Yakni memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada para korban terdampak bencana. “Kita upayakan pelayanan ini bisa semaksimal mungkin meski jumlah tim relawan di lapangan yang tak sebanding dengan jumlah korban yang ada,” kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement