Senin 01 Oct 2018 14:15 WIB

Kegiatan Pemuda Inspiratif di Sulawesi Barat Berakhir

Bidang garap kedua pemenang sama, yakni ide kreatif di bidang teknologi.

Pemenang kategori putri Pemuda Kreatif Kirab Pemuda 2018, Nur Aeni, menciptakan teknologi tepat guna yaitu obat nyamuk berbahan bunga sukun.
Foto: dokpri
Pemenang kategori putri Pemuda Kreatif Kirab Pemuda 2018, Nur Aeni, menciptakan teknologi tepat guna yaitu obat nyamuk berbahan bunga sukun.

REPUBLIKA.CO.ID, MANDAR -- Rangkaian kegiatan Pemuda Inspiratif yang berada dalam program besar Kirab Pemuda 2018 di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berakhir Ahad (30/9) malam. Kompetisi yang digelar di Lapangan Pancasila ini dimenangkan oleh Imam Hidayat di kategori putra. sementara di kategori putri dimenangkan olah Nurul Aeni. 

Menariknya, kalau kategori lombanya di daerah lainnya sebelumnya berbeda, kali ini bidang garap kedua pemenang sama, yakni ide kreatif di bidang teknologi.

Imam Hidayat mampu melakukan presentasi gemilang di hadapan juri saat babak penyisihan. Dengan percaya diri Imam yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Sulawesi Barat tersebut mempresentasikan karyananya bernama RefriGreenerator atau kulkas ramah lingkungan

Teknologi itu dia ciptakan sejak tahun 2016. Kala itu Imam sedang melakukan penelitian pertanian di daerah Gowa Sulawesi Selaran.  Imam mengaku butuh waktu satu setengah tahun memilih jenis kayu yang pas. Pilihannya pun jayuh ke kayu Pulai atau yang memiliki nama lain Alstonia Scholaris. 

Setelah diteliti, jenis kayu tersebut memiliki karakteristik yang unik sehingga tepat untuk dipilih. “keunikannya bisa menyerap air. Sehingga dapat menurunkan suhu dalam kotak RefriGreenator. Dengan adanya bahan kayu itu suhu di dalam kotak bisa terjaga di sekitar 25 derajat celcius seperti suhu air," kata Imam.

Sementara itu, Nur Aeni yang menjadi pemenang putri Pemuda Inspiratif Polewali Mandar berhasil menciptakan teknologi tepat guna yaitu obat nyamuk berbahan bunga sukun.  Kreasi Nurul tercipta karena dia melihat banyak sekali bunga sukun yang ada di sekitarnya tidak dimanfaatkan secara maksimal. 

Meski demikian ide itu baru dia temukan lima hari lalu tepatnya sesaat sebelum mendaftar Pemuda Inspiratif.  “bahkan ketika mendaftar saya baru terpikir untuk membuatnya (obat nyamuk,red). Tapi itu justru jadi tantangan tersendiri,” ungkap mahasiswi semester tujuh jurusan keperawatan Stikes Marendeng Majene tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement