Sabtu 29 Sep 2018 21:31 WIB

Muhammadiyah Berangkatkan Tim MDMC ke Sulawesi Tengah

Diperlukan peningkatan kuantitas dan kapasitas penanggulangan bencana.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka atas bencana gempa bumi yang terjadi di Donggala, Palu dan daerah lainnya di Sulawesi Tengah serta Sulawesi Barat pada Jumat 28 September 2018. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah memberangkatkan tim ke Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat pada Jumat (28/9) malam.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan duka cita, simpati, dan berusaha berbagi untuk meringankan musibah yang dialami saudara-saudara di Sulawesi Tengah serta Sulawesi Barat. "Semoga saudara-saudara tercinta di dua wilayah tersebut tetap diberi kesabaran, ketabahan dan tawakal atas musibah itu, seraya tetap tenang, waspada dan tegar dalam menghadapinya," kata Haedar melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Sabtu (29/9).

Muhammadiyah melalui segenap organ organisasinya termasuk Aisyiyah, Ortom, amal usaha dan para pimpinan wilayah selama ini telah berusaha berbagi serta meringankan beban saudara-saudara yang tertimpa musibah. Hal ini telah dilakukan di Pulau Lombok, kini akan dilakukan di Sulawesi Tengah serta Sulawesi Barat.

"Muhammadiyah khususnya MDMC dan para relawan kemanusiaan di bawah koordinasi Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) dan kerjasama dengan MPKU, LazisMu serta Muhammadiyah setempat sudah siap bergerak membantu para korban," ujarnya.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta, agar pemerintah dapat lebih siap dan sigap menghadapi serta mengatasi bencana alam yang kerap terjadi. Diperlukan peningkatan kuantitas dan kapasitas penanggulangan bencana termasuk penyediaan early warning system yang melibatkan berbagai pihak seperti BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP), Basarnas dan sebagainya.

"Pemerintah dalam memberikan pernyataan hendaknya lebih mengutamakan langkah-langkah penanganan dan panduan bagi masyarakat, bukan pada penjelasan ilmiah yang berlebihan tentang terjadinya musibah," jelasnya.

Dilaporkan Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budi Setiawan, bahwa MDMC telah memberangkatkan tim pada Jumat (28/9) malam. Tim yang diberangkatkan yakni, MDMC Toli-Toli sebanyak lima orang, MDMC Sulawesi Tengah lima orang, MDMC Gorontalo tiga orang, RS Muhammadiyah Lamongan memberangkatkan seorang dokter dan tiga perawat. 

Kemudian dari RS Muhammadiyah Siti Khadijah Makassar memberangkatkan seorang dokter dan satu perawat, RS Aisyiyah Pinrang memberangkatkan seorang dokter dan dua perawat. Serta tim asistensi MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberangkatkan dua orang personel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement