Ahad 16 Sep 2018 18:54 WIB

Waduk Jatiluhur Jadi Lokasi Pertemuan Ribuan Relawan PMI

Dihadiri relawan luar negeri, kegiatan ini jadi sarana promosi bagi Waduk Jatiluhur

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Hazliansyah
Dirut PJT II Jatiluhur Djoko Saputro saat memberikan cinderamata morning glory ke Ketua Pelaksana Temu Karya PMI, Muhammad Muas (kaos hitam), Ahad (16/9)
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Dirut PJT II Jatiluhur Djoko Saputro saat memberikan cinderamata morning glory ke Ketua Pelaksana Temu Karya PMI, Muhammad Muas (kaos hitam), Ahad (16/9)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Waduk Djuanda Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, menjadi lokasi pertemuan 5.000 relawan PMI se-Indonesia tahun 2018. Ada sejumlah agenda besar yang akan dibahas dalam pertemuan lima tahunan ini. Salah satunya, cara penyelamatan bencana di air.

Direktur Utama PJT II Jatiluhur, Djoko Saputro, menyambut antusias kegiatan yang akan dilaksanakan pada 17 hingga 22 September 2018 di Waduk Jatiluhur. Apalagi kegiatan akan dihadiri tidak hanya relawan dari 34 provinsi tapi juga relawan dari mancanegara. Seperti Italia, Amerika, Kanada, Hong Kong, Jepang, Kambpja serta negara-negara Uni Eropa. Sehingga menjadi sarana promosi yang efektif terhadap keberadaan Waduk Jatiluhur.

"Kami berharap, Waduk Jatiluhur bisa go internasional dengan adanya pertemuan ini," ujar Djoko, kepada Republika.co.id, Ahad (16/9).

Mengingat, lanjut Djoko, kontribusi Waduk Jatiluhur untuk ketahanan pangan nasional ini sangat besar. Tak hanya itu, waduk yang dibangun masa Presiden Soekarno ini memiliki fungsi sebagai pengendali banjir. Serta penyedia air baku untuk air minum.

Saat ini saja 80 persen kebutuhan air minum bagi warga Jakarta disuplai dari Waduk Jatiluhur. Belum lagi sebagai pengelola air irigasi untuk kebutuhan pertanian di lima wilayah. Karena itu, objek vital nasional ini sangatlah penting. Dengan begitu, keberadaannya perlu dipublikasikan lagi. Terutama kepada generasi muda.

"Makanya kami sangat senang, dengan adanya pertemuan ini. Jangan sampai Waduk Jatiluhur hanya diketahui melalui buku pelajaran sekolah saja," ujarnya.

Dengan kehadiran 5.000 relawan PMI dan relawan mancanegara ini, diharapkan bisa membawa Waduk Jatiluhur bisa populer lagi. Karena itu, perusahaan BUMN ini siap mendukung suksesnya acara temu karya relawan tersebut.

Ketua Pelaksana Temu Karya Relawan PMI, Muhammad Muas, mengatakan, temu karya nasional ini merupakan program lima tahunan PMI. Pemilihan Waduk Jatiluhur sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. PMI ingin menambah wawasan relawan, terutama dalam penyelematan korban bencana di perairan.

Nantinya dalam temu karya relawan PMI akan ada simulasi penyelamatan di air. Serta penanganan traumatis korban bencana.

"Makanya kita pilih Waduk Jatiluhur. Supaya relawan bisa lebih dekat lagi dengan kontur lingkungan di perairan," ujarnya.

Selain membahas soal evaluasi kinerja relawan, kegiatan ini juga akan turut membantu menyukseskan program Citarum harum. Sekitar 1.000 relawan akan diterjunkan guna membantu program ini. Salah satunya, mereka akan membersihkan sampah di sekitaran waduk. Membuat biopori serta menanam pohon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement