Ahad 02 Sep 2018 17:00 WIB

Jokowi 'Larang' Bantuan Korban Gempa untuk Beli Motor

Jokowi sudah tiga kali ke Lombok pascagempa.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Warga korban terdampak gempa mengambil bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Ahad (2/9).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Warga korban terdampak gempa mengambil bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Ahad (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  LOMBOK UTARA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bantuan senilai Rp 50 juta kepada 5.293 warga yang rumahnya rusak berat akibat gempa di Pulau Lombok, NTB. Jokowi mewanti-wanti agar uang bantuan ini benar-benar diperuntukan bagi pembangunan rumah kembali yang tahan gempa.

"Kalau nanti bangun, sudah selesai, eh ternyata tidak sampai Rp 50 juta untuk rusak berat atau Rp 25 juta untuk rusak sedang, ya alhamdulillah silakan pakai untuk yang lain, tapi yang pertama priorias untuk rumah," ujarnya kepada warga korban gempa di Dusun Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Ahad (2/9).

Jokowi menyampaikan bantuan pembangunan rumah merupakan uang negara. Oleh karenanya, ia akan memeriksa kembali apakah uang bantuan telah digunakan untuk membangun rumah atau tidak.

"Tetap ada pertanggunganjawab akan dicek, nanti rumah tidak jadi duitnya sudah tidak ada. Hati-hati jangan sampai dipakai yang lain. Rumah enggak jadi, malah punya sepeda motor baru, harus rumahnya jadi dulu," lanjutnya.

Oleh karena itu, meski warga telah mendapatkan buku tabungan bantuan rumah,  namun warga tidak serta bisa mengambil seluruh uangnya tanpa ada pendampingan dari pemerintah.

"Nanti ada mekanisme ambil uangnya. Sudah dapat tabungan langsung diambil semua, enggak bisa, nanti enggak dipakai beli semen atau pasir malah yang lain, bantuan ini fokus pada bangun rumah kembali," kata dia.

Jokowi mengaku sudah tiga kali ke Lombok pascagempa pada Ahad (29/7). Kehadirannya di sini guna memastikan agar warga terdampak gempa benar-benar mendapat bantuan yang dibutuhkan. Meski begitu, ia meminta warga juga mengerti jika belum seluruhnya mendapat bantuan.

"Ya yang namanya darurat ya harus maklum kalau ada yang belum, sehingga ini sekolah, puskesmas, sudah mulai dibangun, warga nanti juga mulai bangun rumah. Kita harap ekonomi bisa bergerak kembali dan posisi normal kembali," ucap Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement