Ahad 19 Aug 2018 12:12 WIB

Joni, Pemanjat Tiang Bendera Diberi Kemudahan Jadi Tentara

Panglimat TNI mengapresiasi langkah Joni.

Yohanis Gama Marschal Lau (14) mengenakan seragam SMP, seorang siswa kelas VII SMP Negeri Silawan, NTT yang dengan sigap memanjat tiang bendera agar Sang Saka bisa dikibarkan pada peringatan HUT RI ke-37 di Atambua.
Foto: Dok PLN
Yohanis Gama Marschal Lau (14) mengenakan seragam SMP, seorang siswa kelas VII SMP Negeri Silawan, NTT yang dengan sigap memanjat tiang bendera agar Sang Saka bisa dikibarkan pada peringatan HUT RI ke-37 di Atambua.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG  -- Nama Yohanis Gala Marschal Lau (14) mendadak jadi perbincangan hangat publik. Ia memanjat tiang bendera merah putih untuk membetulkan tali yang rusak saat upacara di Pantai Mota'ain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Aksinya itu direkam oleh salah satu netizen dan menjadi viral di media sosial.

Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang Brigjen Teguh Muji Angkasa mengatakan Yohanis atau akrab dipanggil Joni akan diprioritaskan jika ingin mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit TNI. 

"Atas aksi heroiknya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengapresiasi dengan memberikan kemudahan dan memberikan prioritas kepada Yohanis jika ingin menjadi prajurit TNI," katanya dalam keterangan tertulis di Kupang, Ahad (19/8). 

Baca juga, Joni, Pemanjat Tiang Bendera HUT RI Berangkat ke Jakarta.

Ia mengagumi aksi heroik Yohanis memanjat tiang bendera yang talinya terlepas untuk menyelamatkan upacara pengibaran Merah Putih di Pantai Mota'ain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. 

"Berkat kesetiaan dan kecintaan kepada NKRI dengan keberaniannya, bendera Merah Putih dapat dikibarkan dalam upacara di wilayah perbatasan negara dengan Timor Leste itu," katanya.

Untuk itu, TNI memberikan prioritas kepada pelajar yang akrab disapa Joni itu manakala usianya mencukupi dan memenuhi syarat menjadi prajurit TNI. Ketika ditanyai cita-citanya, lanjut Teguh, Yohanis sendiri juga mengaku ingin menjadi seorang prajurit TNI.

Jenderal berbintang satu itu menambahkan, tidak menutup kemungkinan juga suatu saat nanti Yohanis ingin menjadi anggota Polri juga akan mendapatkan prioritas yang sama. "Kepolisian juga akan memberikan prioritas dan kemudahan kepada yang bersangkutan, karena memang dilihat dari apa yang dilakukan itu cukup heroik, patriotik, dan itu menginspirasi kita semua," katanya.

Aksi Yohanis di wilayah perbatasan negara dengan Timor Leste itu menyita perhatian publik dan menjadi viral di berbagai jejaring media sosial. Akibat aksinya itu, ia pun menuai banjir pujian dari publik termasuk Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi.

Yohanis akhirnya diundang secara khusus oleh Menteri Imam Nahrawi ke Jakarta dan dijanjikan untuk menonton salah satu cabang olah raga dalam perhelatan Asian Games 2018. Ia diterbangkan dari Bandara El Tari Kupang pada Sabtu (18/8) sekitar pukul 08.10 WITA dengan pesawat Batik Air menuju Jakarta bersama kedua orang tuanya serta Dandim 1605/Belu Letkol CZI I Gusti Putu Dwika dan Kapolres Belu AKBP Christian Tobing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement