REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden RI Sandiaga Salahuddin Uno menilai, Hari Kemerdekaan RI ke-73 sebagai kebangkitan bangsa untuk bersama-sama menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja. Sandiga pun menegaskan masalah ekonomi menjadi fokus utama kampanyenya.
"Di hari yang sangat suci dan menurut saya menjadi salah satu tonggak bangkitnya bangsa kita 73 tahun," kata Sandiaga usai mengikuti Upacara Hari Kemerdekaan di Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta, Jumat.
Menurutnya acara ini juga sebagai ajang silaturahim yang penuh berkah dan panjang umur. Upacara tersebut dihadiri para politikus di antaranya Prabowo Subianto, Titiek Soeharto, Amien Rais dan Rachmawati Soekarnoputri.
Perayaan Kemerdekaan RI itu mengambil tema "Tahun Vivere Pericoloso" atau tahun membahayakan hidup yang diambil dari pidato Presiden Pertama RI, Soekarno pada 1964.
Silaturahmi yang dilakukan Sandiaga untuk mendapatkan masukan dari seluruh komponen bangsa, agar konstelasi politik menjadi sejuk dan santun. Pertemuan itu juga untuk menyapa dan mohon doa restu, serta fokus pada tokoh bangsa baik di pusat dan daerah.
"Kita fokusnya di ekonomi, kita juga buka lapangan kerja seluas-luasnnya, harga-harga terjangkau, pemerintahan yang kuat dan berpihak pada rakyat," ujar Sandiaga.
Fokusnya tidak hanya pada ekonomi makro, tapi ekonomi yang dirasakan masyarakat khususnya lapisan bawah. Terutama pada penyediaan lapangan kerja dan melambungnya harga-harga bahan pokok di pasaran.
Pada kesempatan sama, ketua Yayasan Pendidikan Soekarno Rachmawati Soekarnoputri menganugerahkan penghargaan 'The Star of Soekarno' kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca juga, Rachmawati Beri Penghargaan the Star of Soekarno ke Prabowo.
Rachmawati mengungkapkan alasan ia memberikan penghargaan tersebut ke Prabowo. Menurutnya, Prabowo adalah tokoh yang memperjuangkan masalah keadilan, perdamaian, dan demokrasi.
"Anugerah Star of Soekarno Award ini pernah diberikan tahun 2001 dan kemarin tahun 2015 antara lain Mahathir Mohammad, Hugo Chavez, Kim Jong Un, dan alhamdulilah penerima award tersebut ternyata mengukir sejarah, Mahathir Mohammad bisa kembali dipilih kembali menjadi perdana menteri Malaysia," kata Rachmawati usai menggelar peringatan HUT RI ke-73 di Kompleks Universitas Bung Karno (UBK), Menteng, Jakarta, Jumat (17/8).