REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asman Abnur dipastikan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB). Dia pun meminta agar penggantinya nanti bisa melanjutkan tugasnya sebagai menteri dengan lebih baik.
Setidaknya ada tiga agenda besar yang diamanatkan oleh Asman agar penggantinya bisa merealisasikan dalam waktu dekat. Pertama, yaitu berkenaan dengan sistem rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2018.
"Sistem rekrutmen CPNS ya itu pasti, apalagi masih banyak kekurangan dari sistem yang ada. Jumlah pensiun tahun ini lebih kurang 220 ribu orang. Itu harus diputuskan segera (formasi CPNSnya)," kata Asman pada konferensi pers di KemenPANRB, Jakarta, Selasa (14/8).
Poin kedua, lanjut Asman, yaitu mengenai zona integritas polri yang mana berfungsi untuk mengintegrasikan kejaksaan, polres, pengadilan negeri dan lapas. Sehingga ke depan penegakkan hukum di Indonesia lebih sinkron.
"Lalu ketiga, soal pembenahan kelembagaan kita juga harus lanjutkan dan kemudian mendorong keterbukaan publik, itu agendanya," kata Asman. Dia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Jokowi-JK yang telah memberinya kepercayaan sebagai MenpanRB selama dua tahun belakangan ini.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur dikabarkan akan mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi saat menanggapi isu pergantian atau reshuffle Asman dari kabinet.
Menurut Viva, keputusan mengundurkan diri itu dilakukan Asman usai PAN resmi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Hari ini, saya telah melakukan komunikasi dengan Pak Asman, Pak Asman menyatakan mohon izin untuk mengundurkan diri dari kabinet pemerintahan Pak Jokowi," ujar Viva saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/8).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
