Ahad 12 Aug 2018 21:10 WIB

Politikus PDIP: Kritisi Gagasan Bukan Serang Fisik

'Usia tidak selalu mencerminkan kinerja,' ujar Politikus PDIP Charles Honoris.

Calon presiden petahana Joko Widodo bersama calon wakil presiden KH. Ma'ruf Amin berfoto sebelum melakukan sesi pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (12/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Calon presiden petahana Joko Widodo bersama calon wakil presiden KH. Ma'ruf Amin berfoto sebelum melakukan sesi pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris mengingatkan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet untuk mengkritisi gagasan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Pilpres 2019. Ia mengatakan Ratna sebaiknya tidak menyerang fisik.

"Pernyataan Ratna Sarumpaet yang menyebut KH Ma'ruf Amin sudah terlalu tua dan sakit, adalah menyerang fisik dan sangat tidak etis," kata Charles Honoris, melalui pernyataan tertulis, di Jakarta, Ahad (12/8).

Menurut Charles, kompetisi Pemilu Presiden 2019 belum dimulai. Namun, ia menilai, Ratna Sarumpaet sudah menyerang fisik KH Ma'ruf Amin. "Dalam kompetisi pemilu presiden, seharusnya berdebat soal gagasan dan bukan malah menyerang fisik," katanya lagi.

Anggota Komisi I DPR RI ini menjelaskan, soal Kiai Ma'ruf Amin yang saat ini berusia 75 tahun sudah sesuai aturan. Ia menambahkan tidak ada aturan undang-undang yang dilanggar. 

"Tidak ada istilah ketuaan bagi capres-cawapres karena dalam undang-undang tidak mengatur batas usia maksimal, tetapi hanya mengatur usia minimal, paling rendah 40 tahun," katanya pula.

Baca Juga: PKB: Isu Kesehatan Kiai Ma'ruf Dimanfaatkan Pihak Tertentu

Charles menambahkan, faktor usia juga tidak selalu berkaitan dengan produktivitas, kinerja, dan kepemimpinan seseorang. Dia mencontohkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ini berusia 76 tahun, yakni lebih tua setahun dari pada KH Ma'ruf Amin, masih sangat mampu menjalankan tugasnya sebagai Wakil Presiden.

Ia menambahkan kepemimpinan Ma’ruf Amin di MUI dan PBNU selama ini berjalan baik. Sebaliknya, banyak juga politisi muda yang tidak produktif, dan bahkan terjerat kasus hukum karena narkoba atau korupsi. 

“Jadi usia tidak selalu mencerminkan kinerja," ujar Charles.

Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta III ini mengaku heran terhadap Ratna Sarumpaet yang menyebut KH Ma'ruf Amin mengidap penyakit. Menurut dia, pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan capres-cawapres pun belum dilakukan, tetapi Ratna Sarumpaet sudah menyebut KH Ma'ruf Amin tidak sehat.

"Setahu saya Ratna Sarumpaet itu seniman, tetapi kenapa saat ini tiba-tiba menjadi dokter. Ratna juga memvois seseorang tanpa bukti," katanya lagi.

Pada sisi lain, soal pilihan Joko Widodo kepada KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres, Charles menilai, hal itu sudah melalui pertimbangan politik yang sangat matang. "Pak Jokowi tidak akan sembarangan memilih. Kiai Ma'ruf adalah pilihan terbaik untuk realitas politik saat ini," ujarnya pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement