Jumat 10 Aug 2018 08:37 WIB

Kemen PUPR Rampungkan Rekonstruksi Infrastruktur Pasca Gempa

Rekonstruksi infrastruktur terdampak gempa Aceh instruksi Presiden Joko Widodo

Red: EH Ismail
Masjid At-Taqarub di Kecamatan Trienggadeng, Aceh
Masjid At-Taqarub di Kecamatan Trienggadeng, Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selesai merekonstruksi infrastruktur yang terdampak bencana gempa bumi di Aceh pada 7 Desember 2016. Infrastruktur tersebut di antaranya pembangunan 20 sekolah permanen di Kabupaten Pidie Jaya dan Bireuen, pembangunan Masjid At-Taqarub, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Aziziyah, Pasar Ule Glee dan fasilitas kesehatan RSUD Kabupaten Pidie Jaya. Rekonstruksi ini merupakan instruksi Presiden Joko Widodo.

"Semua perbaikan dan penyediaan infrastruktur sudah dilakukan. Saya kira bisa kita lihat. Kita sudah perbaiki," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, Kementerian PUPR pembangunan Masjid At-Taqarub yang berada di Kecamatan Trienggadeng. Masjid ini sudah digunakan oleh masyarakat sejak  Ramadhan 2018. Masjid dibangun di atas tanah seluas 4.635 meter persegi sebanyak dua lantai dan dapat menampung 2 ribu jamaah. Masjid dilengkapi fasilitas ruang wudhu pria dan wanita, perpustakaan,kantor sekretariat, ruang imam, ruang bilal, dan ruang rapat.

Pembangunan STAI AL Aziziyah berupa bangunan 4 lantai dan 1 basemen yang dapat menampung 324 orang mahasiswa. Diharapkan dengan berfungsi kembali STAI AL Aziziyah turut membantu peningkatan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan islam. 

Sementara pembangunan Pasar Ule Glee di Kabupaten Pidie Jaya, berupa bangunan satu lantai dengan fasilitas meja pasar 23 unit, meja pasar daging 23 unit, dan 4 unit kamar mandi. Kini pasar trasidional Ulee Gle memiliki fasilitas yang representatif dan diharapkan bisa menghidupkan geliat perekonomian masyarakat.  Pembangunan Masjid At-Taqarub, STAI Al-Aziziyah dan Pasar Ule Glee menggunakan anggaran APBN Kementerian PUPR pada 2017-2018 sebesar Rp 56,14 miliar. 

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya yang mengalami rusak akibat gempa bumi juga telah selesai direkonstruksi oleh Kementerian PUPR dan siap untuk diresmikan. Fasilitas yang dibangun diantaranya instalasi gawat darurat, poliklinik dan ruang gas medik. Pembangunan menggunakan APBN TA 2017-2018 senilai Rp 21,136 miliar sejak 30 November 2017 hingga 27 Juli 2018.

 

Untuk menggantikan bangunan sekolah yang rusak, Kementerian PUPR telah membangun 20 sekolah permanen di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen. Pembangunan menggunakan anggaran 2017 dengan nilai kontrak Rp55 milar.

Konstruksi yang digunakan pengembangan dari teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) yang dikembangkan Balitbang dan dikenal sebagai bangunan tahan gempa. Selain itu, pengerjaannya dilakukan dengan sistem modular sehingga dapat dipasang secara cepat. Masa pelaksanaan pembangunan sekolah selama 150 hari.

Teknologi ini juga digunakan dalam tahap rekonstruksi bangunan dan rumah di Lombok yang rusak akibat gempa beberapa waktu lalu.

“Untuk membangun secara cepat kata kuncinya adalah standarisasi dan pre-fabrikasi,” kata Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga. 

Sekolah yang dibangun dilengkapi ruang guru, perpustakaan, mushola, laboratorium dan toilet. Sekolah-sekolah yang dibangun adalah SDN Tampui, SMKN 1 Bandar Dua, SMPN 4 Tampui, SDN Jie Jiem, SDN Peuduek Tunong, SDN Alue Sane, SDN Peulandok Tunong, SDN Malam Dagang, SDN Muka Blang, MAN Trienggadeng, MAS Ulumul Quran Pidie Jaya, MAS Panteraja, SMPN 2 Trieng Gading, SMA Negeri 1 Trienggadeng, SMPN 3 Bandar Baru Jiem Jiem, SMP Negeri 1 Samalanga, SDN Blang Bunot, SDN Jalan Rata, SDN 28 Bandar Baru dan SMKN 1 Bandar Baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement