Kamis 09 Aug 2018 09:32 WIB

Kementerian PUPR Mobilisasi Alat Berat ke Lombok

Sejumlah bantuan juga sudah didistribusikan untuk korban gempa.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Warga melihat rumah yang rusak  akibat gempa, Desa Pemenang, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Warga melihat rumah yang rusak akibat gempa, Desa Pemenang, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengirimkan jumlah bantuan berupa alat berat serta sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi bagi korban gempa di Pulau Lombok.

Pada saat gempa 6,4 SR terjadi 29 Juli 2018, Satker Tanggap Darurat Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah memobilisasi bantuan ke lokasi bencana di Kabupaten Lombok Timur, terutama di Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun yang terkena dampak paling parah saat itu. Bantuan yang diberikan berupa mobil tangki air, mobil tinja, hidran umum, wc portable, tenda hunian darurat, genset, tong sampah dan kantong plastik.

Pengiriman bantuan terus dilanjutkan pasca gempa 7 SR pada Ahad (5/8) dimana Kabupaten Lombok Utara menjadi daerah paling parah mengalami kerusakan. Alat berat sangat dibutuhkan untuk melakukan pembersihan dan evakuasi korban dari reruntuhan rumah atau bangunan. 

Baca juga, Lombok Barat Siapkan Dapur Umum untuk Korban Gempa

"Untuk alat berat, kita kerahkan dari proyek terdekat yang sedang berlangsung, seperti dari proyek bendungan, baik yang dimiliki Balai Kementerian PUPR maupun kontraktor BUMN dan swasta di sana," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui siaran pers. 

Sejumlah alat berat sudah disebar ke beberapa titik, yakni Posko PUPR di Kecamatan Tanjung sebanyak tiga eskavator, dua doser dan delapan dump truck, di KM 28 tersedia satu Loader, satu tailer, dan satu mobil crane, KM 38, KM 46 dan KM 63 masing-masing satu eskavator untuk membersihkan longsoran/batu di badan jalan. 

Basuki mengatakan, rumah-rumah yang hancur masih menggunakan konstruksi sederhana berupa tumpukan bata yang direkatkan bukan dengan semen. Namun hanya lumpur serta tanpa kolom sehingga mudah runtuh terkena guncangan gempa.   

Kementerian PUPR juga siap membantu proses verifikasi rumah yang hancur, serta supervisi pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. "Apabila supervisi dilakukan oleh Kementerian PUPR maka akan mengacu pada standar desain rumah tahan gempa," ujar Basuki. 

Kementerian PUPR juga melakukan pengiriman sebanyak 10 mobil tangki air yang didatangkan dari gudang Kementerian PUPR di Bali. Mobil tersebut sudah tiba di Kabupaten Lombok Utara, Rabu (8/8)  sore. 

Bantuan air bersih dan sanitasi difokuskan pada lokasi pengungsian, rumah sakit dan permukiman yang dihuni banyak penduduk. Selain mendatangkan peralatan dari luar, Kementerian PUPR juga mengoptimalkan sumur bor yang telah dibangun sebelumnya sebagai sumber air bersih masyarakat. 

kan ke lokasi pengungsian melalui penyambungan ke jaringan pipa PDAM Kabupaten Lombok Utara yang saat belum berfungsi. Distribusi air bersih menggunakan juga dua mobil tangki air yang sudah ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement