REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Wakil Komandan Tim Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Rum, mengatakan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Lombok bertambah menjadi 20 orang. Sebelumnya 17 orang dilaporkan tewas akibat bencana gempa bumi yang mengguncang pada Ahad (29/7) silam.
Rum menjelaskan, 20 korban meninggal terdiri atas 15 warga Kabupaten Lombok Timur dan lima lainnya berasal dari Kabupaten Lombok Utara. Dua wilayah ini menjadi lokasi dengan dampak terparah gempa.
"Hasil pendataan saat rapat evaluasi kemarin jumlah meninggal dunia bertambah," ujar Rum kepada Republika.co.id, Ahad (5/8).
Baca juga: Rehabilitasi Rumah di Lombok Mengacu Konstruksi Tahan Gempa
Rum mengatakan, 15 korban meninggal dunia di Lombok Timur berasal Kecamatan Sambelia, Sembalun, dan Aikmel. Dua korban meninggal dunia di Lombok Timur adalah turis, yakni pendaki asal Makassar yang meninggal di Gunung Rinjani, Muhammad Ainul Taksim (25) dan wisatawan asal Malaysia yang meninggal di Sembalun, Siti Nur Ismawida (30). Sedangkan, lima korban meninggal dunia di Lombok Utara berasal di Kecamatan Bayan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB itu menyebutkan mayoritas korban meninggal lantaran tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa.
"Rata-rata karena reruntuhan kecuali seorang pendaki, satu korban meninggal dunia karena semacam serangan jantung. Sedangkan yang meninggal di rumah sakit ada tiga orang, dua dari Lombok Timur dan satu korban dari Lombok Utara," ucap Rum.