REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah korban keracunan makanan tutut atau keong sawah di dua desa di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi bertambah. Hasil penyisiran petugas puskesmas mengungkapkan jumlah keracunan makanan tutut itu mencapai 52 orang.
Seperti diketahui keracunan massal akibat makanan tutut terjadi di dua desa yakni Desa Citamiang dan Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Para warga mengalami gejala keracunan mulai Senin (23/7) dan Selasa (24/7) setelah mereka mengonsumsi makanan tutut pada Ahad (22/7). Bahkan satu orang di antaranya meninggal dunia akibat keracunan.
"Dari hasil penyisiran bersama perangkat desa dan tim kesehatan jumlah korban keracunan sebanyak 52 orang," jelas Kepala Puskesmas Kadudampit, Yudi Muyadi kepada wartawan. Untuk menangani para korban keracunan petugas membuka posko kejadian luar biasa (KLB) di Kampung Selaaawi RT 28 RW 05 Desa Citamiang.
Baca juga, 89 Orang Menjadi Korban Keracunan Keong Sawah di Bogor.
Menurut Yudi, dari 52 orang korban keracunan sebanyak 13 orang di antaranya memerlukan perawatan di sejumlah rumah sakit. Sementara sisanya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.
Yudi merinci jumlah korban keracunan di Desa Citamiang sebanyak 34 orang dengan delapan orang di antaranya dirawat di rumah sakit. Sementara di Desa Sukamanis korban keracunaan mencapai sebanyak 18 orang dengan lima orang di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Para korban keracunan dirawat di sejumlah rumah sakit yakni Klinik Alami, RS Betha Medika dan RS Secapa Polri Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi. Menurut Yudi, sampel tutut sisa yang dikonsumsi korban sudah dibawa ke Bandung untuk dilakukan tes laboratorium. Hal ini untuk memastikan penyebab dari kejadian keracunan.
Kasus keracunan keong sawah ini bukan pertama kali. Bulan lalu sedikitnya 89 orang keracunan tutut di Bogor. Mayoritas korban keracunan ini adalah warga RT 01, 02, dan 03 RW 07 Kampung Sawah, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Rata-rata korban mengonsumsi keong sawah pada Rabu (23/5) malam, tetapi baru merasakan dampaknya Kamis (24/5) pagi. Mereka menjalani perawatan di empat rumah sakit di Bogor, yakni RSUD, RS Azra, RS Mulia, dan RS Vania. Ada juga korban yang dirawat di puskesmas.