REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pihak sekolah SMK Karya Perjuangan, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat meminta pemerintah mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) imbas kejadian keracunan massal yang menimpa siswanya.
Pihak sekolah merasa menjadi 'tumbal' sasaran amarah orang tua siswa karena adanya keracunan usai mengkonsumsi menu MBG itu. Ada 334 siswa dari sekolah yang berada di satu kompleks SMK Karya Perjuangan Cipongkor, Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Falah, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Manarul Huda yang berada di satu yayasan yang mengalami keracunan.
"Saya sebagai kepala sekolah mintanya dievaluasi, keselamatan anak-anak nomor satu. Saya sebagai kepala sekolah beban. Saya dimarahin orang tua, sampai-sampai saya ditunjuk. 'Katanya Bapa itu tahu, keracunan (di hari Senin sampai selasa kemarin banyak keracunan. Kenapa hari kemarin diberikan ke siswa lagi MGB-nya', saya bingung harus bilang apa," ungkap Kepala SMK Karya Perjuangan, Jafar, Kamis (25/9/2025).
Pihak sekolah, kata dia, tidak bisa berbuat banyak. Apalagi sebelumnya membaca pemberitaan terkait peningkatan aktualitas pendistribusian dan menjaga higienitas santapan yang dibagikan. Sekolahnya menerima pendistribusian dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Neglasari, Cipongkor.
"Artinya kami selaku kepala sekolah tidak masalah, (mendukung program pemerintah). Dan saya lihat ada guru yang melihat terus makan, sampai sekarang sehat," ucap dia.