Jumat 13 Jul 2018 09:01 WIB

PAN Yakin Cawapres Koalisi Prabowo Dibahas Kekeluargaan

Demokrat sebelumnya mengklaim Prabowo akan berduet dengan AHY.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukkan surat suara saat pencoblosan pilkada serentak 2018 di TPS 017, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukkan surat suara saat pencoblosan pilkada serentak 2018 di TPS 017, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) masih yakin pembahasan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo akan dibicarakan secara kekeluargaan sesama koalisi. Hal ini terkait klaim Demokrat di mana Prabowo Subianto akan mengambil Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, dalam suasana jelang pendaftaran capres dan cawapres Agustus mendatang, koalisi yang akan menjadi lawan Jokowi harus bisa dibicarakan bersama. "Dalam suasana kekeluargaan, tidak tegang, dan tidak rumit," kata Viva kepada wartawan, Rabu (11/7).

Sebab, menurutnya, tidak ada partai yang bisa mengusung capres dan cawapres sendiri. Termasuk PAN juga tidak bisa mengusung sendiri maka, terang dia, harus didiskusikan dengan calon partai koalisi yang lain, termasuk Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat. Termasuk bila koalisi ini dikemudian hari ada perubahan nama capres atau penentuan cawapres.

Karena itu, Viva menilai, duet Prabowo-AHY sebagai pasangan capres dan cawapres belumlah pasti. "Soal koalisi partai pilpres masih cair karena sedang dalam proses pematangan pembentukan koalisi. Batas akhir pendaftaran ke KPU pada 10 Agustus 2018," kata Viva.

Alasan Viva melihat pertemuan Prabowo dan SBY masih sangat cair karena batas akhir pendaftaran ke KPU pada 10 Agustus 2018. Menurutnya, masih banyak kemungkinan dan kejutan yang akan terjadi dalam pembentukan koalisi partai di pilpres.

"Jadi, silaturahim kedua tokoh itu sebagai bukti bahwa hubungan pribadi masih dekat di antara pimpinan partai politik. Hal itu menegaskan bahwa salah satu fungsi partai politik adalah sebagai lembaga integrator masyarakat Indonesia yang berbeda agama, suku, dan pilihan politik," sebutnya.

Soal peluang Anies Baswedan yang juga sempat digadang sebagai cawapres Prabowo, Viva menilai jika pilihan bersama cawapres jatuh pada sosok Gubernur DKI ini, tentu PAN akan menerima selama pengambilan keputusan dilakukan bersama. Sebab, menurutnya, PAN sejak awal mengapresiasi jika akhirnya Anies bersedia masuk di gelanggang pilpres.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono memastikan cawapres Prabowo belum diputuskan dan tidak akan dibahas sepihak. Keputusan cawapres, tegas dia, harus dibahas bersama, terutama langkah-langkah ke depan termasuk sekiranya cawapres dan berkoalisi dengan Partai Demokrat.

"Kami pasti membahasnya bersama, termasuk langkah-langkah yang akan dilakukan. Soal pilpres masih sedang dimatangkan pembahasannya bersama koalisi," kata Ferry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement