Kamis 05 Jul 2018 21:04 WIB

Anak Terduga Pelaku Teror Pasuruan Dirujuk ke RS Bhayangkara

Polisi masih memburu pelaku yang kabur usai meledakkan bom.

Petugas kepolisian berjaga di ledakan bom di kawasan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas kepolisian berjaga di ledakan bom di kawasan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anak terduga pelaku teror yang meledakkan bom di Pogar, Bangil Pasuruan, Kamis (5/7), sekitar pukul 11.30 WIB dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur di Surabaya untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sang anak menderita luka di bagian kaki, tangan, dan badan depan.

"Anak itu kami rujuk ke RS Bhayangkara Surabaya pada dua jam yang lalu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi, Kamis (5/7) petang.

Barung mengatakan dirujuknya ke RS Bhayangkara untuk memulihkan kondisinya pascaterkena ledakan, dan kepentingan keamanan anak tersebut. "Luka yang diderita tidak terlalu parah. Hanya kaki tangan dan bagian dalam paha juga bagian badan depan," ungkap Barung.

Hingga saat ini, lanjut Barung, pihak kepolisian masih memburu pelaku yang melarikan diri usai meledakkan bom di rumah kontrakan tersebut. Sementara sang istri telah diamankan polisi.

"Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin saat ini Pasuruan untuk memimpin langsung," ujar Barung.

Sebelumnya terjadi ledakan bom di Jalan Pepaya RT 01/01 Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang sekitar pukul 11.30 WIB. Dari informasi yang dihimpun ledakan bom yang terjadi di Bangil berasal dari rumah yang dikontrak Anwardi (sebelumnya dikenal Abdullah) warga Banten yang sudah menyewa selama satu setengah tahun.

Abdullah tinggal bersama istrinya Dina Rohana dan anak laki-lakinya. Usai bom meledak, Anwardi alias Abdullah melarikan diri yang sebelumnya juga sempat dikejar warga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement