Senin 11 Jun 2018 15:39 WIB

KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Serentak

KPU Kota Bandung menetapkan sekitar 1.6 jutaan warga yang mendapat hak pilih.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Distribusi logistik pilkada (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Distribusi logistik pilkada (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai mendistribusikan logistik Pilkada di Kota Bandung. Pendistribusian ini dilakukan ke kecamatan-kecamatan.

Ketua KPU Kota Bandung, Rifqi Alimubarok mengatakan, pengiriman logistik sudah mulai berjalan. Namun, untuk penyaluran surat suara akan dimulai pada 19 Juni mendatang sesuai regulasi yang ditetapkan.

"Penyaluran logistik sudah berjalan, untuk surat suara H-6 ke kecamatan, H-3 ke Kelurahan dan H-1 ke tiap TPS," kata Rifqi diKantor Kecamatan Bandung Kidul, Senin (11/6).

Menurutnya libur Lebaran tidak mempengaruhi jadwal yang sudah ditetapkan oleh KPU terkait proses pelaksanaan Pilkada serentak. Sosialisasi pun terus dilakukan hingga menjelang hari pencoblosan pada 27 Juni mendatang.

Baca juga, Jelang Pilkada, KPK Giatkan Waspada Politik Uang

Ia mengatakan Daftar Pemilih Tetap (DPT), KPU Kota Bandung telah menetapkan sekitar 1.6 jutaan warga yang mendapat hak pilih. Jumlah ini hampir sama dengan tahun 2013 lalu.

"DPT sudah akurat tidak beda jauh dari Pilkada sebelumnya. Namun, jika ada masyarakat yang merasa belum terdaftar segera lapor untuk kami masukan ke daftar pemilih tambahan," tuturnya.

Penjabat Sementara Wali Kota Bandung Muhamad Solihin juga memantau langsung proses distrubusi logistik. Solihin ingin memastikan, logistik siap digunakan pada 27 Juni mendatang.

"Setelah saya hitung, hari kerja kita tinggal sebentar karena terpotong libur hari raya. Setelah itu kita menghadapi pemilihan. Maka dari itu, saya ingin secara langsung melihat kondisi logistik yang dikirim dari KPU Kota Bandung ke PKK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Bandung kidul," tutur Solihin.

Baca juga, Sisa 2 Pekan, Sosialisasi Pilkada Harus Lebih 'Heboh'

Solihin mengakui, karena beragam faktor, partisipasi pada Pilkada di kota relatif lebih rendah. Untuk itu, ia telah memerintahkan aparat kepiwiyahan untuk terus menyosialisasikan Pilkada Serentak 2018. Hal itu karena warga atau pemilih berkewajiban untuk menentukan pemimpinnya untuk lima tahun ke depan.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bandung untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada Serentak tahun ini. Karena partisipasi di hari pemilihan akan menentukan pemimpin baru yang dapat memberi perubahan ke arah yang lebih baik.

Camat Bandung Kidul, Evi Hendarin mengaku telah menyosialisasikan Pilkada Serentak sejak lama. Sosialisasi disampaikan melalui sejumlah program yang digulirkan kecamatan Bandung Kidul.

"Sosialisasi sudah kami laksanakan. Di setiap subling, jumling dan sekarang tarling," kata Evi.

Di Bandung Kidul, tingkat partisipasi di Pilkada 2013 mendapai sekitar 80 persen. Tahun ini, Evi mengupayakan untuk meningkatkannya menjadi 90 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement