Senin 10 Nov 2025 21:17 WIB

Bandara Internasional Bali Utara Poros Baru Konektivitas Udara Indonesia

PT Garuda Daya Pratama Sejahtera siapkan SDM uggul untuk Bandara Bali Utara

Peresmian Bandara Internasional Bali Utara.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Peresmian Bandara Internasional Bali Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG — Wacana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara bukan sekadar proyek infrastruktur biasa, melainkan sebuah visi strategis untuk menciptakan poros baru konektivitas udara Indonesia, menyeimbangkan denyut pariwisata yang selama ini terpusat di Selatan.

Proyek ambisius ini diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah utara Pulau Dewata yang relatif belum terjamah pariwisata massal. Dengan adanya bandara bertaraf internasional di Buleleng, konektivitas domestik dan global akan memiliki simpul baru yang didesain untuk mengurangi beban Bandara Internasional Ngurah Rai yang semakin padat, sekaligus membuka gerbang baru bagi arus wisatawan dan logistik.

Baca Juga

Kehadiran bandara anyar ini diproyeksikan akan mentransformasi lanskap ekonomi Bali secara fundamental. Bandara Internasional Bali Utara tidak hanya menjanjikan rute penerbangan baru, tetapi juga membuka aksesibilitas ke kawasan timur Indonesia, menjadikannya hub potensial di masa depan.

Jika terealisasi, proyek ini akan menjadi magnet investasi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Bali. Singkatnya, bandara ini adalah kunci untuk membuka potensi tersembunyi Pulau Dewata dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat konektivitas udara di Asia Tenggara.

PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS), bagian dari Garuda Indonesia Group yang berpengalaman dalam manajemen alih daya (outsourcing management) di industri penerbangan, dipercaya oleh PT BIBU Panji Sakti (BIBU) untuk berperan dalam mendukung operasional Bandara Internasional Bali Utara.

Kepercayaan tersebut disahkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak yang dilaksanakan pada 28 Oktober 2025 di Kubutambahan, Buleleng.

Penandatanganan ini menandai babak baru sinergi antara pengembang bandara berstandar global dengan perusahaan penyedia tenaga kerja aviasi yang teruji profesionalitasnya. CEO PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko, menegaskan bahwa kolaborasi dengan PT GDPS merupakan langkah penting dalam memastikan pembangunan bandara dilakukan dengan standar dunia namun tetap berpijak pada nilai-nilai Bali.

“Kami menghadirkan mitra-mitra dengan reputasi global agar Bandara Bali Utara dibangun dengan standar dunia, namun tetap berakar pada budaya dan harmoni Bali. Ini adalah langkah nyata untuk pemerataan pembangunan dan konektivitas nasional,” ujar Erwanto.

Bandara Internasional Bali Utara digagas sebagai poros baru konektivitas udara Indonesia, sekaligus solusi untuk mengurangi beban di Bandara Ngurah Rai yang sudah sangat padat. Proyek ini juga diharapkan membuka pintu bagi pemerataan ekonomi di wilayah utara Bali melalui integrasi kawasan aerocity, industri kreatif, energi bersih, dan eco-tourism.

Kekuatan SDM lokal dengan standar global

PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) dikenal luas sebagai mitra terpercaya Garuda Indonesia Group dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk industri penerbangan yang sangat highly regulated. Dengan pengalaman dalam penyediaan SDM aviasi, layanan penunjang bandara, serta teknologi operasional, GDPS membawa pendekatan profesional yang selaras dengan visi BIBU dalam membangun bandara berkelas dunia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement