Ahad 03 Jun 2018 18:54 WIB

Pasangan Rindu Tawarkan Kredit Mesra

Tanpa bunga, tanpa agunan.

Cawagub Jabar Uu saat di Majalengka
Cawagub Jabar Uu saat di Majalengka

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Geliat perkembangan olahan kuliner di berbagai daerah khsususnya di Jawa Barat mulai kehilangan peminat. Turunnnya minat beli masyarakat tersebut otomatis membuat omzet pedagang makanan khas ini berkurang bahkan bisa gulung tikar.

 

Ocah, 50 tahun, pedagang opak dan rengginang di Pasar Rajagaluh, Kabupten Majalengka mengungkapkan pendapatannya mulai menurun sejak beberapa tahun ke belakang. Penyebabnya, terjadi pergeseran selera masyarakat yang mulai beralih meminati produk olahan-olahan baru.

 

"Sekarang udah mulai susah cari pembeli, jadi usahanya begini-begini aja, enggak berkembang. Penurunannya drastis sekali karena orang-orang sudah suka sama jajanan-jajanan yang modern," kata Ocah di Pasar Rajagaluh, Ahad (3/6). Ocah mengaku kesulitan mengembangkan inovasi dan taktik pemasaran produk lantaran keterbatasan akses terhadap modal. Jika memiliki modal berlebih, ia akan berusaha terus untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya.

 

Terkait hal tersebut, Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa pasangan Rindu (Ridwan Kamil - Uu) telah mempersiapkan sejumlah program untuk membantu para pedagang kecil seperti Ocah dalam mengembangkan usahanya. Instrumen permodalan itu antara lain digulirkan melalui program kredit Mesra (Mesjid Sejahtera). Program Kredit Mesra ini tanpa bunga, tanoa agunan. Pemberi rekomendasinya Ketua atau pengurus DKM Masjid. Jika DKM sudah memberikan rekomendasi, maka petugas Bank BPR akan datang ke rumah ibu-ibu untuk akad kredit sekaligus mencairkan pinjaman tersebut.

 

"Ini merupakan salah satu upaya yang kami lakukan membantu kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan, seperti para pedagang kecil yang kesulitan mengembangkan usaha akibat kekurangan modal. Kredit Mesra ini bisa jadi solusi," kata Kang Uu, sapaan akrab Bupati Tasikmalaya dua periode ini dalam rilis. Terkait masalah pemasaran, Kang Uu mengatakan Rindu telah mengkloning program one village one product alias satu kampung satu produk unggulan agar tiap-tiap daerah memiliki produk ciri khas yang menjadi unggulan untuk dipasarkan secara luas.

 

Melalui program ini, menurut Kang Uu, para petani, pelaku usaha mikro dan jenis usaha lainnya bakal didorong untuk mengembangkan kreativitas produk dan cara-cara pemasaran sehingga komoditas jualan mereka bisa lebih membahana, termasuk dijual di ritel-ritel modern. Terhadap daerah yang belum memiliki komoditas khas, mereka bakal diarahkan agar bisa membentuk produk ikonik.

 

"Kami akan bantu agar para pelaku usaha di kampung-kampung ini bisa berinovasi, menyesuaikan dengan perkembangan minat atau permintaan pasar. Tidak hanya pemasaran, termasuk inovasi juga, inovasi di kemasan-kemasan. Kalau kemasan bagus, harga jual bisa lebih tinggi, dan bisa masuk pasar ritel modern," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement