REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski merupakan partai baru, Partai Berkarya menyatakan menargetkan menjadi lima partai terbesar pemenang pemilihan umum (Pemilu) 2019. Mereka pun menyatakan tak mau ikut menggelorakan tagar #2019gantipresiden, yang mereka mau, yakni #2019gantilegislatif.
"Partai Berkarya menargetkan menjadi partai lima besar. Tak sekadar lolos dari lubang jarum parliamentary treshold. Kami ingin dan siap dipercayai rakyat dan menjadi partai gajah di pertarungan politik," ungkap Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/5).
Priyo mengaku, pihaknya belum berkeinginan untuk berkontribusi menggelorakan tagar #2019gantipresiden. Mereka lebih ingin menggelorakan tagar #2019gantilegislatif. Menurutnya, masyarakat saat ini jengah dengan banyaknya pertikaian yang terjadi.
"Saling cerca, tokoh politik ini membusukkan tokoh politik lain, polisikan ini, berita bohong, hoax bertebaran di mana-mana," kata Priyo.
Hal itu, lanjut dia, membuat seolah bangsa ini tidak memiliki pempimpin yang terampil untuk menyelamatkannya. Maka itu, Priyo menuturkan, partainya hadir dengan mengungkit kembali betama murahnya sandang, pangan, dan papan di era Orde Baru.
"Dulu murah sandang, pangan, papan. Mohon maaf, ini salah satu yang kami ingin kemukakan," terangnya.