Jumat 04 May 2018 17:17 WIB

Anies Ungguli Survei, PKS Tetap Sodorkan Kader Jadi Cawapres

Hakim mengatakan PKS tetap akan perjuangkan kadernya untuk jadi cawapres

Rep: Adinda Priyanka/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera PKS
Bendera PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei nasional Indikator Politik Indonesia (Indikator) menunjukkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan sosok paling potensial sebagai pendamping Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ia lebih unggul dibanding dengan kandidat lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono dan Gatot Nurmantyo.

Wakil Sekretaris Jendral PKS, Abdul Hakim menjelaskan, pihaknya tetap menghormati dan menghargai atas hasil survei meski Anies bukan sosok yang diusung PKS. "Keputusan tetap ada pada partai politik pengusung," tuturnya ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (4/5).

Dalam survei, tercatat ada 16 nama yang berpoensi maju untuk mendampingi Prabowo. Untuk hasil di Jawa Barat, Anies unggul dengan 15,1 persen, sementara AHY mendapatkan 10,8 persen. Di Jawa Tengah, Anies meraih 15,4 persen dan AHY ada di peringkat kedua dengan besaran 13,7 persen. Dalam survei, juga muncul nama lain seperti Ridwan Kamil.

Meski hasil survei tidak memperlihatkan kader PKS sebagai calon paling potensial, Abdul mengeaskan, partainya tetap akan terus memperjuangkan keputusan majelis syuro keenam. "Kami perjuangkan satu dari sembilan kader pilihan partai untuk menjadi capres atau cawapres pada Pilpres 2019," ucapnya.

Sembilan bakal calon presiden dan wakil presiden sudah diajukan PKS sejak Februari. Tapi, sampai saat ini, Prabowo dan Gerindra belum memutuskan nasib mereka.

PKS sendiri berencana memberi tenggat waktu pada Prabowo untuk membuat keputusan sebelum Ramadan dengan tujuan memutuskan pemahaman politik bersama antara kedua partai. Sembilan nama tersebut di antaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan; Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; Mantan Presiden PKS, Anis Matta; Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno dan Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement