Ahad 02 Nov 2025 03:00 WIB

Santri Film Festival 2025 Siap Digelar, Pendaftaran Dibuka 10 November

Santri Film Festival 2025 siap digelar dengan pendaftaran dimulai 10 November, mengusung tema Santri Memandang Dunia Melalui Lensa Budaya.

Rep: antara/ Red: antara
Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025.
Foto: antara
Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Penyelenggaraan Santri Film Festival (SANFFEST) 2025 akan dimulai dengan pendaftaran yang dibuka pada 10 November hingga 29 November 2025. Ajang ini bertujuan untuk memfasilitasi jejaring pesantren di seluruh Indonesia dalam mengikutsertakan para santri dalam dunia perfilman. Direktur Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Basnang Said, menyatakan bahwa festival ini melibatkan lokakarya penulisan skenario, penyutradaraan, sinematografi, hingga penyuntingan gambar dan tata suara.

Film hasil produksi para peserta akan dikurasi oleh tim profesional yang terdiri dari sineas, akademisi pesantren, dan praktisi budaya, difasilitasi oleh Kementerian Agama bersama Kementerian Kebudayaan. Lokakarya perfilman secara nasional akan dilakukan secara daring pada 25 Oktober hingga 9 November 2025.

Dengan tema Santri Memandang Dunia Melalui Lensa Budaya, SANFFEST 2025 menghadirkan sejumlah tokoh nasional seperti Habiburrahman El Shirazy, Deddy Mizwar, Asma Nadia, dan Ustadz Erick Yusuf. Mereka akan memberikan pembekalan kepada peserta mengenai nilai-nilai syariat dalam seni perfilman dan praktik produksi film berbasis nilai serta kearifan lokal.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Puncak acara akan diadakan pada 14 Desember 2025, berupa malam penghargaan bagi karya-karya terbaik sekaligus sebagai ajang jejaring nasional bagi komunitas perfilman santri. Basnang berharap acara ini dapat menumbuhkan komunitas perfilman santri di berbagai daerah, membentuk ekosistem kreatif pesantren yang berkelanjutan, serta menempatkan santri sebagai aktor penting dalam percakapan kebudayaan nasional dan global.

Kolaborasi lintas kementerian ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat sinergi antara pendidikan keagamaan dan pengembangan kebudayaan nasional.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement